"Primus, aku telah jatuh cinta padamu sejak kelas enam. Dani yang mengajariku cara mengemudi mobil. Aku menghabiskan masa remajaku bersama kalian. Bisa dikatakan, hampir sepanjang hidupku aku hanya mengenal kalian. Kalian juga menjadi keluargaku. Dia abangku juga. Aku tidak akan membebanimu, jadi jangan repot-repot mencoba menyingkirkanku."
"Tapi ini adalah sesuatu yang---"
"Aku ada di ruang tunggu bersamamu, Primus. Jangan lupakan itu. Aku ada di sana bersamamu pada hari dia lahir. Aku melihatmu jatuh cinta pada gadis kecil itu. Dan aku tidak bisa menyalahkanmu atas keputusanmu ini. Aku tidak terkejut. Tetapi aku harus memastikan bahwa memang itu yang kamu mau, dan bukan hanya karena kamu merasa wajib melakukannya. Aku ingin kamu bahagia. Jadi jika ini benar-benar yang kamu inginkan, maka aku ada di sini bersamamu. "
"Tapi suatu hari nanti, nanti---"
"Primus, suatu hari nanti masih jauh. Hari ini, yang aku pedulikan hanyalah membantumu lolos dari penilaian dari Dinas Perlindungan Anak. "
"Kamu tidak perlu---"
"Ini keputusanku sendiri, Primus. Katakan saja apa yang perlu kita lakukan."
"... Baiklah, pertama-tama yang harus kita lakukan ..."
"Ya?"
"Menikahlah denganku."
TAMAT