Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mereka Akan Datang

21 Juni 2020   21:14 Diperbarui: 22 Juni 2020   21:47 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersatu, kita menunggu. Dan menunggu.

Persatuan antar manusia tidak berubah, tetapi rasa takut menjadi berkurang dan memudar.

Dan kita menunggu. Dan menunggu. Tetap menunggu.

Tidak ada gunanya berlomba-lomba menumpuk artileri ketika kita hanya memiliki satu musuh.

Dan kita menunggu. Dan kita menyimpan senjata-senjata kita, pemusnah massal, dalam bunker-bunker yang terdistribusi di seluruh dunia. Semua kemampuan manusia untuk membuat kehancuran dipendam.

Dan kita menunggu, terus menunggu.

Hingga tiba masanya, kita akan bercerita pada anak cucu tentang bagaimana pernah ada yang disebut batas negara di peta dan perang antar bangsa. Semua hal-hal yang hilang lenyap hanya dengan satu pesan dari alien. Yang masih tersisa adalah pesan itu sendiri, yang membuat kita berpikir, sekarang apa lagi?

Hingga hari ini, manusia skeptis masih berspekulasi bahwa pesan tersebut sesungguhnya hoaks terbesar dalam sejarah manusia: ciptakan musuh bersama untuk menyatukan bangsa yang berbeda. Dan sampai hari ini, para ilmuwan bersikeras bahwa pesan itu benar-benar datang dari luar angkasa.

Jika kamu tak percaya, pesan itu masih ada dan bisa diunduh secara percuma. Carilah jawabannya sendiri.

Tetapi bahkan jika kamu mendapat jawaban yang berbeda, hasilnya tetap sama:

Bumi telah menjadi tempat yang lebih baik bagi penghuninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun