Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng Hitam Putih (2)

11 Juni 2020   18:37 Diperbarui: 22 Desember 2020   23:10 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah kamu ingin mendengar cerita yang lain?" tanya  Samail. "Kita masih punya banyak waktu."

Nina tidak bisa menebak apakah Samail bahagia, sedih atau marah. Suaranya selalu datar saja satu nada. Mimik wajahnya juga tidak berubah.

Sebelum dia bisa menjawab, Nina batuk-batuk hebat. Batuknya panjang dan serak. Ketika batuk, dia menutup mulutnya dengan kertas tisu yang diambilnya dari kotak tisu di samping bantal. Setelah batuknya mereda, sekumpulan bercak darah menodai kertas tisu yang lembut.

"Aku sakit," katanya, menatap Samail. Samail mendekat dan duduk di dekatnya, begitu dekat sehingga Nina bisa menghitung giginya yang putih berkilau. Samail berbisik ke telinganya.

"Aku tahu."

"Apakah Anda punya cerita tentang orang sakit?" Nina bertanya. Pria yang terbakar itu kembali menganggukkan kepalanya.

"Tapi tidak berakhir bahagia juga."

"Tidak apa-apa," jawab Nina. "Aku akan tetap mendengarkan."

Samail meletakkan jari-jarinya yang kurus panjang di pangkuannya dan menarik napas berasap dalam-dalam.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun