Pertama yang akan dilakukan Riena adalah menanyakan apakah kamu punya 'udud'. Lalu dia akan meminta 'api'. Kemudian dia akan minta izin untuk duduk di sisimu, meletakkan gelasnya di atas meja dan menghempaskan pantatnya ke sofa sebelum kamu menjawab 'ya'.
Rambutnya dicat merah, meski kamu dapat melihat akar rambutnya yang coklat gelap. Tawanya yang 'ha-ha-ha' serak, mungkin dibuat-buat.
Dia akan bertanya tentang pekerjaanmu.
Oh ya? katanya, pura-pura tertarik.
Dia akan bercerita tentang temannya, Jordan, seorang pemain basket profesional, yang sering mempromosikan barang-barang bermerek di-vlog, dan melakukan perjalanan ke mana-mana. Dan gawainya berdering. Dari siapa? Oh, dari Jordan.
Sambil meraba-raba tas di tangannya, Riena menatap matamu.
Maaf. Dia bilang hanya sebentar.
Kamu memperhatikannya saat dia bangkit untuk menerima panggilan. Pantatnya yang bulat penuh menyumpal rok denim mini yang kekecilan satu nomor.
Apakah dia akan kembali? Dia meninggalkan rokoknya yang masih menyala di bibir asbak, filternya basah berkilau bekas lipstik dan ludah.
Riena akan kembali. Dia akan duduk, meneguk minumannya dan tersenyum padamu.
Jantungmu berdebar.