Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi Instan

11 Juni 2019   00:05 Diperbarui: 11 Juni 2019   00:17 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku masih belum menyelesaikan 'God of War', padahal sedikit lagi level 30."

Syauki mengangkat cangkir kopinya. "Aku minum kopi sekarang," katanya. "Kopi hitam. Instan." Dia menatap Dewi lurus-lurus.

"Apa yang kamu lakukan dengan rambutmu? Kamu terlihat cantik," katanya.

"Aku masih sama, Bang. Tidak ada yang berbeda," jawab Dewi. Kotak Playstation 4 dikempit di bawah ketiaknya. "Kau tampak seperti gelandangan. Aku tak mau peduli lagi sama kau."

Dewi pergi.

Syauki melihat sesuatu berkilau di rumput. Cincin kawin Dewi. Dia bertanya-tanya apakah Dewi sengaja menjatuhkannya di situ. Dewi dosen sastra Inggris yang menyukai simbolisme.

"Sialan," gumamnya. Syauki memungut dan memasukkan benda itu ke dalam saku kostum Narutonya.

Dia beranjak ke dapur meninggalkan cangkir kopi di meja teras. Melalui jendela, dipandangnya halaman rumah tetangga yang tanpa pohon teduh kecuali bunga dalam pot yang merana. Syauki kembali sadar bahwa dia bukan Kwee Ceng atau Naruto. Dia adalah pegawai biasa yang mungkin ikut mempengaruhi jalannya sejarah bangsa berkat opini politiknya yang ditulis di media sosial dengan menggunakan nama samaran.

Dia merobek bungkus kopi instan lalu menuangkan bubuk kopi kering ke dalam mulutnya. Rasanya menjijikkan.

TAMAT

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun