Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiang Lampu Jalan Braga

9 Mei 2019   10:03 Diperbarui: 9 Mei 2019   10:07 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: keluyuran.com

menyusuri kaki lima jalan Braga
gumamkan rima sajak kanak-kanak
menyesali asmara yang telah hilang
pelayan mengenakan rok hitam,
terbungkus rompi merah marun
catatan lirik soneta masa depan
sangat tidak romantis, justru suram
tidak ada yang bisa dilakukan
selain menggumam, 'tidak ada'


setiap anjing di jalanan menggonggong
tak hanya yang mungil
juga yang besar, menghadap ke Timur---
ke arahku datang.
berbalik dan berlari, visi ini:
di Bumi Siliwangi, di sisi yang tinggi
sederet rumah gelap subuh
setelah melewati pangkalan taksi.


malaikat jangkung dan bungkuk
menyusuri jalan menyeret jubah
kulitnya pucat dan rambutnya lebat
berjanggut aneh, kawat perak
perlahan-lahan, berjalan dengan tongkat
tangan menengadah mencari sedekah;
pengemis kamuflase penjelajah kota.


akan kuberi mereka paun emas dan perak,
tetapi ku tak punya koin serupa itu
bahkan tidak juga uang logam lima ratus
sebagai kunci sandi di suatu tempat
komunitas rahasia penguasa jahat
menyembah dewa memohon abadi jiwa


di dekat tiang lampu mereka tegak berkata,
"O, tiang lampu yang gelap!
tidur tak nyenyak
tewas tertabrak
dan itu bukan salahmu."


aneh: aku tak memikirkan derita lampu jalan
meski telah lama dia menyaksikan tragedi
nyawa-nyawa yang melayang.
tak abai pada orang asing.


kemudian seseorang bergumam:
"Apakah kamu lelah, jalanan?
naik turun, dibalut tar dan batu.


bersabarlah, jalan.
sebentar lagi gempa bumi datang."

Bandung, 2 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun