Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Salah Kaprah tentang Google Cache (?)

25 Oktober 2017   04:31 Diperbarui: 25 Oktober 2017   09:57 4609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang kita coba menghitung dengan aritmatika biasa.

1. Nominasi Kompasiana Award 2016 tanggal 19 September 2016, saya kutip tulisan berikut, " Ikhwanul Halim: Berkarya itu memerlukan konsistensi. Ini merupakan kalimat yang tepat untuk menggambarkan Kompasianer yang satu ini. Menjadi kompasianer sejak Agustus 2015, karya-karya tulisnya telah dinikmati oleh satu jutaan pembaca."

2. Kompasianer Terpopuler Februari 2017, "Selama sebulan penuh, Kompasianer ini berhasil membuat 35 tulisan dengan 100.353 netizen yang melihatnya."

3. Kompasianer Terpopuler Agustus 2017, "Dengan tulisan-tulisan fiksinya yang bervariasi, dia berhasil menarik sebanyak 122.767 pembaca."

Dengan pembulatan ke bawah, maka total pembaca sebelum pengumuman Nominasi Kompasiana Award 2016 + Februari 2017 + Agustus 2017 = 1.000.000 + 100.000 + 122.000 = 1.222.000 pembaca.

Bandingkan dengan jumlah total pembaca 1.199.398 dari tanggal 5 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 24 September 2017.

Tangkap layar 24 September 2017 (dok. pri)
Tangkap layar 24 September 2017 (dok. pri)
Saat saya hendak mem-back up tulisan, saya menemukan beberapa artikel dengan jumlah vote lebih banyak dari jumlah pembaca, bahkan ada yang jumlah pembacanya 0 (nol). Hal ini sungguh di luar nalar. Dibawah hanyalah sedikit contoh dari sejumlah artikel saya yang melawan logika pemrograman basisdata.

Jumlah pembaca = 0 (dok. pri)
Jumlah pembaca = 0 (dok. pri)
Dan ketika kemarin, artikel yang saya revisi berkali-kali kembali ke kondisi sebelum diperbaiki, saya sampai pada satu kesimpulan (yang bisa saja salah): telah terjadi salah kaprah tentang Google cache di bagian IT Kompasiana.

Google Cache bukan Internet

Seperti halnya internet.org yang diinisiasi Mark Zuckerberg, Google cache bukanlah internet. Cache adalah penyimpanan/arsip file, baik untuk mempercepat pengambilan file, atau---dalam kasus Google cache---untuk dipanggil jika situs asli offline atau ditutup selamanya. Saya mencoba mengajak merenungkan hal ini (dengan cara penulis fiksi) dalam cerpen berjudul Nama Tuhan.

Tidak ingin berpanjang lebar tentang teknologi Google cache, namun saya menduga bahwa admin K menggunakan data dari Google cache untuk memperbarui beberapa bagian artikel, termasuk hits.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun