Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tentang Kecerdasan Buatan: Mark Zuckerberg vs Elon Musk, Anda di Pihak Siapa?

18 September 2017   13:25 Diperbarui: 18 September 2017   18:51 11993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mark Zuckerberg dan Elon Musk (Ilustrasi: money.cnn.com)

Menurut saya, inilah satu-satunya perusahaan yang ditakuti Elon Musk.

Masih banyak kecerdasan buatan yang telah dikembangkan saat ini, termasuk yang sederhana seperti pengenal wajah pada facebook. Namun secara umum, dampak negatifnya seimbang dengan dampak positif, jika bukan malah lebih besar. Namun, dampak negatif tersebut, berapapun kecilnya tak dapat diperbaiki jika sudah terlanjur terjadi.

Penutup

Elon Musk tidak hanya memberi peringatan, namun juga berbuat untuk mencegah 'Armageddon' yang disebabkan oleh Kecerdasan Buatan dengan mendirikan OpenAI, organisasi nirlaba yang bertujuan meneliti dan mengembangkan Kecerdasan Buatan yang aman untuk masa depan.

Saya termasuk yang sependapat dengan Elon Musk. Letak masalah bukan teknologinya, tapi pada manusianya. Selama manusia masih menpunyai kemampuan menghancurkan, memanipulasi sesama manusia, sifat serakah yang tak kenal batas, kejam, suka berbohong, benci terhadap yang berbeda, maka Kecerdasan Buatan justru akan menjadi penyebab musnahnya manusia.

Tingkatkan kecerdasan (dan moral) manusia terlebih dahulu sebelum meningkatkan kecerdasan mesin, karena mesin belajar dari manusia.

Bandung, 18 September 2017

Catatan: meski berdebat panas, tapi saya yakin jika bertemu keduanya minum kopi sambil tertawa-tawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun