Cerpen dibuka dengan adegan Mahardhika dan Min-Ji di ruang kerja Presiden dengan satu tujuan: menghubungan sungai Kapuas dengan sungai Seine, sepuluh tahun sebelumnya. Ini kilas balik penting!
Kemudian kembali lagi ke ruangan yang sama dengan tambahan tokoh Pierre dan Hasri, untuk terlontar lagi oleh sebuah replika kapal selam, mundur sembilan tahun ke belakang.
Begitulah terus menerus sampai akhir cerita, sehingga baik pembaca maupun Penulis pusing dibuatnya.
Kalimat Shandian
“Protesnya ditolak. Aku mendapat jaminan Gordi bahwa situasi aman terkendali. Sampaikan dengan bahasa diplomatikmu yang luar biasa itu.”
Jawaban presiden Mahardhika di atas dapat digolongkan sebagai kalimat Shandian. Begitu juga Veni, Vidi, Vici.
Definisi kalimat Shandian adalah sebagai berikut:
Komposisi menggunakan gaya kalimat yang dirancang untuk menggambarkan perspektif pikiran tertentu.
Istilah gaya Shandian berasal dari judul novel karya Laurence Sterne, ‘The Life and Opinions of Tristram Shandy, Gentleman’ (1759).
Tristam Shandy merupakan sebuah novel yang sangat unik dengan struktur naratif dan urutan yang membuat frustasi. Sterne menggunakan gaya kalimat yang dirancang untuk menggambarkan perspektif pikiran tertentu. Cerita-cerita anekdot, misalnya, cenderung berupa ocehan dan struktur kalimat yang digunakan meniru atau menggambarkan arus pola pikir yang melantur atau berlebihan.
Karya terkenal Jonathan Swift, Travels into Several Remote Nations of the World. In Four Parts. By Lemuel Gulliver, First a Surgeon, and then a Captain of Several Ships (1726), yang lebih dikenal dengan judul Gulliver's Travels, termasuk yang dipengaruhi gaya penulisan Shandian. Hemat penulis, Kisah 1001 Malam juga dapat disebut shandian.