Belum sempat Victoire menjawab, gerbang Platform 9 3/4 kembali terbuka dan sesosok tubuh tinggi besar muncul dengan tergesa-gesa.
"Hagrid!" seru Aeryn dengan gembira, tapi segera keningnya berkerut ketika melihat pemuda yang berjalan di belakang Hagrid sebelum Gerbang menutup.
"Slytherin...," desahnya risau. Quint Slughorn berjalan santai bagaikan bayang-bayang tengah hari Hagrid, tapi anehnya tetap tak tertinggal meskipun langkah Hagrid begitu lebar dan tergesa-gesa.
Ted Lupin memeluk neneknya sekali lagi sebelum bergabung dengan mereka.
Bill menjabat erat tangan Hagrid.
"Titip putriku, Hagrid," ujarnya pada pria setengah raksasa itu. Bill bergegas kembali dari Mesir menggunakan floo powder hanya untuk melepas kepergian putrinya itu.
"Tentu, Bill," jawab Hagrid dan menoleh kepada empat murid Hogwarts yang ada di situ. Menjaga anak gadis yang sedang kasmaran bukan tugas yang gampang, Hagrid mengeluh dalam hati. Jauh lebih mudah menjaga Hydra.
"Mari kita berangkat," ujarnya sambil melangkah menuju peron tempat kereta Hogwarts Express  menanti. Lokomotif uap 4-6-0 Hall Class GWR 5900 itu sudah membunyikan loncengnya memanggil penumpang untuk berangkat.
Hagrid, Victoire, Ted, Aeryn dan Quint menaiki gerbong terdepan. Penumpang Hogwarts Ekspress hanya ada mereka berlima, bertujuh dengan masinis dan kondektur. Tidak ada penyihir lain yang ikut dalam perjalanan ini. Untuk pertama kali, kereta api yang biasanya menjalani rute King's Cross Station - Hogsmeade itu akan menyimpang dari jalur tetapnya.Â
Jauh menyimpang.
***