Jadi, jika tak ingin ditenggelamkan oleh Gelombang Ketiga, bergabunglah dengan komunitas. Kalau ternyata komunitas yang ingin Anda masuki belum ada, ajak beberapa teman minimal 3 orang, untuk mendirikannya. Setelah berdiri promosikan komunitas kalian, rekrut orang-orang yang mungkin tertarik untuk bergabung.
Kalau ternyata komunitas Anda tak berhasil merekrut orang, selama anggotanya lebih dari satu orang tetap layak disebut komunitas. Jika Anda hanya sendirian mungkin kita bisa memperkenalkan istilah komunitas solo, atau one-member-community. Mirip-mirip one-man-army, gitu.
Yang penting jangan sampai mendapat stigma tidak kekinian.
Bandung, 24 Juli 2016
Catatan:
Nama-nama komunitas yang disebut mungkin benar-benar ada atau dari mimpi Penulis. Namun jika benar nyata, tak ada secuilpun niat Penulis untuk menjelek-jelekkan komunitas tersebut atau anggota-anggotanya.
Jika pembaca ingin agar Penulis membahas tentang Alvin Toffler, silakan vote selain ‘MENARIK’. (ha ha). Minimal 20 (dua puluh) vote, maka penulis akan meluangkan waktu untuk itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H