[caption caption="Merencanakan keuangan | http://dynamicplanningpartners.ca"][/caption]
Abstraksi
Manusia membutuhkan rasa aman dalam menghadapi masa depan. Ketidakpastian akan membebani pikiran yang ujung-ujungnya mempengaruhi segala aspek kehidupan, seperti: pekerjaan, keharmonisan dalam keluarga, pergaulan sosial, kesehatan, dan kesejahteraan.
Meski kekayaan bukan hal pokok dalam meraih kebahagiaan, namun memiliki uang penting untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan orang-orang yang kita sayangi.
Untuk itu diperlukan perencanaan dan pengelolaan keuangan untuk menghimpun kekayaan yang baik.
Mengapa perencanaan keuangan harus dilakukan.
Sebagai manusia kita memiliki kebutuhan yang beragam. Kebutuhan berbeda-beda untuk setiap orang. Seiring peningkatan pendapatan, maka biasanya kebutuhan orang tersebut juga meningkat. Namun yang sering terjadi, kita tidak membedakan antara keinginan dengan kebutuhan. Di sinilah peran perencanaan yang matang agar tak terjadi pemborosan.
Belum lagi uang yang kita miliki nilai riilnya selalu tergerus oleh inflasi. Indonesia akhir-akhir ini memiliki laju inflasi yang cukup tinggi di antara negara-negara anggota ASEAN, bahkan tertinggi pada kuartal I, mencapai 6,39 persen dan meningkat jadi 6,79 persen pada April 2015.
Karena itu, konsistensi dalam menabung dan mengakumulasi serta mengelola kekayaan sangatlah penting. Mengatur keuangan bukanlah hal yang menakutkan bila Anda merencanakannya dengan matang.
Bagaimana cara merencanakan keuangan.
Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan untuk perencanaan keuangan yang baik.
1. Menentukan tujuan
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyusun daftar tujuan Anda, baik jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Misalnya:
- Melunasi cicilan kredit rumah atau kendaraan (jika ada)
- Memberi pendidikan terbaik untuk anak
- Mengembangkan usaha
- Liburan
- dan lain-lain
2. Menganalisis situasi dan kondisi
Sebelum merencanakan keuangan lebih lanjut, analisa situasi dan kondisi saat ini
- Anggaran rumah tangga: pengeluaran setiap bulan sehingga dapat memprediksi sisa untuk ditabung
- Tabungan, investasi dan proteksi: apa yang sudah Anda miliki: tabungan/deposito, saham/penanaman modal, asuransi
- Komitmen finansial: apakah semua kewajiban sudah dibayar
- Komitmen keluarga: apakah sudah menikah, mempunyai anak, saudara yang harus dibiayai
- Rencana ke depan: apakah akan menikah, membeli rumah, memulai usaha.
- Persiapan keadaan darurat: apakah mempunyai cadangan jika ada keadaan darurat seperti sakit atau reparasi kerusakan kendaraan/peralatan rumah.
- Penambahan finansial: apakah memiliki penghasilan sampingan/tambahan, bonus
3. Memadukan rencana
Ada begitu banyak cara untuk menabung dan berinvestasi, misalnya: deposito, obligasi, properti, saham, dan dana investasi. Mintalah saran kepada keluarga, teman dan kenalan Anda yang familiar dengan prosesnya untuk mengetahui pilihan mana sajakah yang sekiranya akan sesuai untuk Anda. Namun Anda harus faham benar benefit dan resiko sebelum mengambil keputusan.
- Seberapa besar risiko finasial yang mungkin Anda tanggung?
- Apakah pengaruh inflasi terhadap bunga deposito yang rendah, adakah kemungkinan jatuhnya nilai mata uang sebelum dapat Anda manfaatkan?
- Bila Anda berencana untuk pensiun di tempat lain, apakah sudah diperhitungkan biaya hidup di lokasi baru tersebut?
- Pertimbangkan matang-matang baik dan buruknya. Anda harus bersikap realistis akan kemampuan Anda menabung setiap bulannya. Uang yang akan disimpan untuk investasi jangka panjang, harus membuat Anda merasa nyaman dengan angka tersebut.
4. Merealisasikan rencana
Ini adalah tahapan yang paling sulit bagi banyak orang. Namun sebuah perencanaan yang baik takkan bermanfaat jika tidak direalisasikan. Semakin lama penundaan pelaksanaan rencana, semakin banyak hal yang akan mengganggu dan menimbulkan efek buruk pada investasi Anda.
5. Mengkaji ulang
Perencanaan keuangan yang baikpun setelah realisasi perlu dikaji ulang secara berkala. Hal ini karena situasi dan kondisi finansial dan kebutuhan Anda akan selalu berubah, terdampak kondisi ekonomi secara umum.
Perlu dilakukan penyesuaian secara terus-menerus sehingga tujuan perencanaan keuangan yang Anda lakukan mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Kapan perencanaan keuangan harus dilakukan.
SEKARANG.
BERSAMBUNG
Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Blog Competition bertema “Merencanakan Keuangan yang Baik untuk Masa Depan” persembahan Kompasiana dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan belum pernah dipublish di media lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H