Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

2016: Lupus, Bangun!

17 Februari 2016   18:05 Diperbarui: 1 April 2017   08:48 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udara pagi itu sejuk. Langit agak mendung dan angin bertiup sepoi-sepoi mengiringi perjalanan Lupus dan Poppy. Lupus mengendarai motor matic-nya santai, padahal jalanan tak terlalu ramai. Maklum masih terlalu pagi dan hari Minggu pula.

“Sekolah di mana, Pop?” tanya Lupus untuk mengusir kantuk yang menggayut di matanya.

“SMA Merah Putih,” jawab Poppy.

“Lho, aku juga di SMA Merah Putih! Kelas berapa?” tanya Lupus lagi. Heran juga, makhluk semanis ini bisa luput dari perhatiannya!

“Besok baru resmi jadi murid SMA Merah Putih. Aku baru pindah ke Jakarta,” Poppy menjelaskan.

“Ooooh,” bibir Lupus membentuk bulatan monyong seperti hendak selfie gaya bebek.

 Saat bibirnya monyong itu, ternyata mereka sudah sampai di tujuan. Motor matic Lupuspun berhenti di depan pintu pagar rumah Poppy.

“Boleh kapan-kapan aku main ke rumahmu?” Lupus memohon penuh harap.

“Boleh,” Poppy menjawab sambil tersenyum manis. Tak lupa ia menyodorkan selembar uang ke Lupus.

“Sekali ini gratis,” Lupus balas tersenyum super garing.

“Makasih, ya. Sampai ketemu besok di sekolah,” Poppy membuka pintu pagar dan menghilang ke dalam rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun