Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Panas, Usai Duet Anies-Cak Imin Terbitlah Prabowo-Yenny Wahid

6 September 2023   22:12 Diperbarui: 6 September 2023   22:40 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit pict by: (CNN Indonesia/Naufal)

Kini, kita masuk fase baru dengan pembuktian semuanya. "Twit war"  telah terjadi dengan kejadian latar belakang kepemimpinan PKB tersebut. Sangat lugas kita menyaksikan cuitan dari putri-putri Gus Dur yang bercerita kejadian perebutan kepemimpinan PKB seakan ada sentuhan halus namun terasa keras setidaknya Cak Imin jangan jauh melangkah dan jangan membawa-bawa nama Gus Dur dalam proses politiknya.

Hal ini tentunya sangat menarik jika dilihat secara kontestasi politik. Yenny Wahid pun cerdas mengambil langkah yang mau tidak mau bisa disebut langkah politik. Yenny melakukan kunjungan sehari sebelum Prabowo ulang tahun ke kediamannya di Kertanegara Jakarta. Kehadiran Yenny pun tentu saja menyedot perhatian publik dan tentunya pihak Prabowo sendiri yang mau tak mau menjadikan radar pilihan Bacawapresnya otomatis aktif mengingat salah satu anggota koalisinya kini telah jadi pasangan kompetitornya. 

Nuansa emosional berkecamuk jelas terlihat dari pertemuan Prabowo dan Yenny Wahid paska lahirnya duet Anies Cak Imin seakan menyatukan dua hati yang terluka. Kondisi ini direspon Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dengan ucapan Yenny Wahid pantas menjadi Bacawapres Prabowo. 

Hal ini tentu lagi-lagi memunculkan permasalahan baru seperti yang dialami oleh koalisi sebelahnya. Jika memang terjadi duet Prabowo Yenny tentunya anggota koalisi yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) kini berganti nama Koalisi Indonesia Maju akan gigit jari dengan usungan nama-nama jagoannya (Baca; Bacawapres). Bukan tidak mungkin lahir kekecewaan dan memunculkan gagasan-gagasan baru lagi bagi yang tidak terakomodasi hasrat politiknya.

Sudahlah, semua keputusan politik jelas melahirkan konsekuensi yang tak bisa mengakomodir semua kepentingan. Bisa saja terjadi Duet Prabowo-Yenny Wahid sebagai bagian penyembuhan luka yang momentum tepat waktu. 

Tak ada yang tak mungkin dalam setiap pengambilan strategis politik di masing-masing kubu koalisi. Kini hasil ada di tangan si Mpu dapur politik yang pasti diluar hitungan matematis.

(Isk)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun