Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafsu Liar

28 April 2023   00:42 Diperbarui: 28 April 2023   00:46 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(SHUTTERSTOCK) via kompas.com

Ketak ketik chat 

Kubaca selalu tak kujawab

Bagaimana bisa kau buai diriku

Dengan s'gala tipu rasa

Aku tak peduli 

Mereka bilang apa

Kutahu hanya iri

Membuka luka membara 

Lakukan apa yang kau minta

Hingga kau senangi dirimu

Buka matamu dan jujurlah

Kau suka diriku

Cantik dirimu goda aku 

Lewat untaian kata bersolek

Perangkap maut berjibaku

Berikan aku nafas sengatmu

Paksa aku terjerembab di jurang lakumu

Hingga sunset pun ternganga

Muntahkan segala rasa

Timbang-timbang ongkos keluar

Berikan ruang nuansa khayal

Surga terasa ada di depan

Keras terasa kenyal

hanya tuk kenikmatan

Mentari tenggelam bersama rasamu

Matamu redup dalam nikmat

Tak ada peraduan yang imbang

Kamu di sana terpenjara rasa

Ronggamu terlihat indah merona

waktu tak semerbak kisah

ya, terus saja nikmati

Kocek terogoh dalam basah

Usai sudah kisah singkat 

Hingga kau nikmati perangkap hati

Semua terasa nikmat

Hingga neraka terabaikan dalam api

(Isk)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun