Mata terasa menutup dan malas terbuka
Siang ini kulawan kantuk
Tak ada kopiÂ
Apalagi rokok yang mengepul
Bagaimanapun ini bagian pertarungan besar
Harus menunggu magrib untuk bisa bertemu kopi dan rokok
Hamparan tugas terasa malas disentuh
Dataran meja bertumpuk kertas
Kertas menanti diperiksa dan dikerjakan
Kantuk hingga menguap beberapa kali
Ada lawan yang tak terlihatÂ
Bagaimana caranya memukul kantuk?
Sedangkan ia menguasai diriku
Pergilah wahai kantuk
Datanglah kamu saat ku di peraduan malam nanti
Tolong jangan saat ini
Badai kantuk terasa menggulung
Penat datang bersama kantuk
Tahukah kamu, darimana datangnya arah THR ?
Hingga saat ini kutak tahuÂ
Lebaran sudah di depan mata
Tersadar belum ada hilal soal THR
Badai kantuk kembali datang
Bahkan lebih hebat dari sebelumnya.
Mungkinkah jika kabar itu datang kantuk kan pergi?
(Isk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H