Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Terdiam Nak, Ada Apa?

12 April 2023   22:44 Diperbarui: 12 April 2023   22:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutahu kamu tak biasanya terdiam. Sudah sejak tadi buka puasa kamu terus diam. Apakah sudah waktunya bicara hadiah jika puasa kamu pol?

Ah, rasanya masih ada kisaran sepuluh hari lagi lebaran. Nak, koq kamu diam, kenapa?

Kamu masih terdiam dan tak menjawab sepatah katapun. Kamu marah? masih diam tapi kamu menggelengkan kepala.

Apa yang salah dari diriku setibanya dari pulang kerja tadi.

Bundanya sebagai seorang ibu sepertinya paham situasinya namun belum bercerita. 

Kudesak lagi dengan rasa penasaran dengan rasa bercanda. Ternyata masih belum juga dia menjawab. Kamu seruput teh kotak manisku di depanku. Diam tapi koq tak marah, ada apa?

Bundanya berbisik padaku bahwa kamu ternyata kamu buka dengan menu yang tak biasa. Tak biasa maksudnya tak sesuai yang diinginkan kamu yaitu ada rasa pedasnya. 

Maunya apa? Bunda menjadi juru bicara kamu bilang, kamu ingin mie instan rasa ayam geprek yang pedas. Hemmm gumamku, sontak bertanya, mau kubuatkan sekarang dengan membeli dahulu mienya ke warung? kamu mengangguk penuh senyum dan bergegas aku ke warung beli mie dan telurnya sekalipun waktu sudah menunjuk pukul 11 malam. Segera kumasak hanya demi kamu anakku tersayang.

(Isk)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun