Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Perih Tak Berujung

8 April 2023   19:31 Diperbarui: 8 April 2023   19:43 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit : shutterstock

Masih kusimpan wangi itu

Walau angin membawanya

Hingga jauh tak bertepi

Tak kan kulupa

Kabarkan angin agar kembali padaku

Dalam rona malu tersirat

Terus kelantunkan lagu terindah

Tak bosan dawai kupetik

Agar kamu tahu rasanya hilang

Entah sampai mana terdengar

Dendang lagu nestapa 

Sayup-sayup mengalun mengusik hatimu

oh Tuhan, biarkanlah semua berlalu

Semua cerita berlari saling mengejar

Oh Tuhan, Kau tahu dimana hatinya 

Untuk siapa dia ada

Pastikan ia bahagia 

Walau meninggalkan segurat catatan pedih

Kusisakan kembali lembar doa

Menanti mentari pagi nan ceria

Walau lembayung tetap hadir di kala senja

Kutetap kayuh sisa harapan

Dengan asa yang tersisa

Perlahan melaju bersama desir angin

Kuhempas semua luka

Kubasuh perih luka 

Kuyakin pasti ada bahagia

(Isk) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun