Akhirnya kursi kepemimpinan Kemenpora ( Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia diduduki figur anak muda yang penuh harapan. Dito Ariotedjo menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) termuda kedua dalam sejarah Indonesia setelah resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), ( situs resmi Kemenpora, Senin 3/4) .
Dito melakukan serah terima jabatan (sertijab) bersama Muhadjir Effendy yang sebelumnya ditunjuk sebagai Plt Menpora.
Sebelumnya kepemimpinan Kemenpora dipegang oleh Zainudin Amali yang kini duduk sebagai Wakil Ketua PSSI. Dito dipilih Jokowi menggantikan peran Zainudin Amali yang mundur sebagai Menpora definitif.
Terlepas dari cocok atau tidaknya Dito dipilih sebagai Menpora tentunya Jokowi punya pertimbangan penuh dari kiri kanan depan belakang dari orang-orang yang memberi saran atas keputusannya.
Usia muda melesat duduki kursi menteri bisa menjadi kabar baik bagi Indonesia pada khususnya. Artinya anak muda dianggap dapat membawa pencerahan dengan pola pikir progresifnya. Sekalipun begitu ternyata Menpora termuda masih dipegang oleh Wikana, yang merupakan Menpora pertama Indonesia. Dito berusia 32 tahun, 6 bulan, 10 hari saat dilantik sebagai Menpora, Sedangkan Wikana erusia 31 tahun, 3 bulan, dan 11 hari saat ditunjuk sebagai Menpora.
Publik sejujurnya masih agak kaget dengan penunjukan Dito sebagai Menpora dengan usia mudanya. Hal ini dikarenakan tidak ada aba-aba di awal tentang siapa yang akan duduk sebagai Menpora.
Tata kelola olahraga jika dilihat masuk dalam kategori ngeri-ngeri sedap. Banyak orang menganggap dunia olahraga Indonesia masih belum lepas dari kepentingan politik dalam perjalanannya. Maka dari itu wajar muncul pernyataan dari Dito yang menyatakan bahwa olahraga tidak seharusnya dicampuradukkan dengan politik (Kompas Senin (3/4/2023 ).
Sontak pernyataan itu banyak mengundang berbagai respon di media sosial. Respon atas pernyataan Dito lahir dikarenakan Dito sendiri memang justru berlatar belakang unsur politik.
Ya, berat memang beban Dito dengan tugasnya yang mesti fokus mengurus dunia olahraga dan pemuda Indonesia tanpa terseret-seret kepentingan politik. Pandangan ini sebenarnya wajar-wajar saja dengan berbagai hal yang seperti rahasia umum telah sering berlangsung.
Ujian di depan mata saat ini adalah polemik keterlibatan Timnas Israel dalam piala dunia U-20 Â dan kedatangan kontingen Israel yang akan berlaga di ANOC World Beach Games yang rencananya berlangsung 5-12 Agustus 2023 di Bali. Kapabilitas Dito terus diuji dengan bagaimana dia menyikapi dan menyelesaikan permasalahan hingga berujung solusi terbaik.
Kepentingan politik dalam dunia olahraga hanya kebetulan saja saat ini pandangan terbetot ke Israel yang penuh kontroversial. Tata kelola olahraga kedepan akan penuh dinamika dan pola pendekatannya, khususnya dalam negeri.
Tarik menarik kepentingan bisa terjadi di cabang olahraga apapun tak hanya terkait polemik Israel. Panggung olahraga sangat manis untuk dicuri oleh siapapun yang ingin cepat naik dengan segala cara.
Bagi yang ingin Dunia olahraga Indonesia maju mendekatlah dan beri saran terbaik agar Dito bisa menjamah  lingkup dunia pemuda dan olahraga dengan segala keputusan dan kebijakan yang tepat.
Indonesia merindukan kebangkitan olahraga Indonesia yang dirasa mulai surut dan bisa disebut kemarau panjang prestasi. Prestasi memang ada namun masih jauh dari harapan sesungguhnya.
Profil Dito Ariotedjo yang  turut aktif sebagai pengusaha diharapkan bisa mengkreasikan hidupnya kembali olahraga menjadi dunia yang bisa diandalkan bagi siapapun yang terlibat di dunia olahraga. Â
Hal penting yang darurat dilakukan Dito adalah segera melibatkan para pelaku olahraga sesungguhnya di berbagai bidang olahraga masing-masing tanpa mengedepankan unsur politik, pertemanan, asal partai, titip-titipan dan bisnis gelap olahraga.
Tempatkan saja figur yang memang pada tempatnya. Siapa saja yang memang telah berkecimpung tanpa segan segera direkrut dan beri waktu penugasan.
Namun dari semua itu hanyalah harapan. Harapan hanyalah tinggal harapan jika yang terjadi Dito lemah dalam kepemimpinan dan tak bisa berbuat apa-apa jika yang terjadi dalam perjalanannya justru Dito yang dibawah kendali "kepentingan".Â
Jika boleh dan diizinkan kita akan mengatakan saat inilah yang muda yang berkarya dan memimpin dengan segala gagasan dan progresifitasnya. Biarkan yang tua menuntun dan mengayomi dengan berbagai pengalaman dan ceritanya.
Sekali lagi, selamat atas ditunjuknya Dito Dito Ariotedjo menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
(Isk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H