Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati yang Terpijak Bahagia

12 Oktober 2021   23:49 Diperbarui: 13 Oktober 2021   00:07 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka.com/www.sogoodwill.org

Kau ku sayang

Datang tepat waktunya

Lara terpaut jauh di palung hati

Mengejar kasih tersisa

Adakah dirimu mengerti

Buih cinta menyatu 

Jadi hamparan kasih Putih

Hempas kabut gelap

Jadi asa yang berwarna

Dirimu hangatkan jiwa yang lirih

Tak lagi ada kata terucap

Tentang kesal dan marah

Hanya ada kamu dan tawa

Ku tahu rasanya

Hati terpijak kasih yang merona

Teruslah bawa hatiku 

Terbang bersama cintamu

Usap luka dengan kecup manismu

Langit membuka diri

Bersiaplah kita menari dengan tangan tergenggam

Genggam harapan dengan senyum

Nirwana terasa nyata

Teruslah pijak hatiku

Kamu bernyanyi lewat syair jiwa

Keras namun mendayu indah

Hari-hari terasa indah

Semuanya penuh warna

Aku, kamu dan buah hati

(Isk) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun