Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Virus! Ketika Semua Hilang Perlahan

18 Februari 2021   12:48 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:03 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak tahu apalagi 

Entah kesal dengan siapa

Dalam hitungan sedepa waktu

Kalian hilang dan bahkan kita semua akan hilang

Tak seperti biasanya 

Seakan suara rutin toa musholla berbisik

Speaker Masjid memberi nasihat

Hari ini Si "anu" meninggal dunia

kemarin juga ada Si "Anu" meninggal dunia

Entah lusa.............

Apa karena virus "itu"?

Virus apa ?

Ah menyebut nama virusnya saja ku malas

Apa memang saking bencinya ?

Tidak, lebih baik tak kusebutnya

Jangan-jangan bila kupanggil namanya dia akan datang ? 

Kematian memang tak terelakkan

Siapa saja akan mati pada waktunya 

Namun seperti diluar kebiasaan

Gerangan apa yang seakan tak terhentikan ?

Kita seperti anak rusa 

Di antara kepungan harimau liar 

Nalar bercengkrama dengan alam

Coba bertahan dari serangan sang virus

Virus yang akan tercatat 

Dalam sejarah kelam dunia

Melaju tanpa henti 

Kematian adalah kewajaran 

sekalipun virus menjadi dalangnya

Andai saja bisa berbicara

Datanglah wahai virus..

Bicarakan apa maumu

Apa yang buat amukmu tak reda ?

Adakah jalan keluar ?

Aku tak tahu jelas sikapmu 

Ketika manusia bertumbangan 

Inikah perang ?

Perang tak terlihat?

Jadikanlah itu perang sesungguhnya

Teruslah berbuat baik dengan sesama

Sekalipun sang " Virus" siap memangsa kapanpun

Setidaknya mengingat seperti anak rusa 

Tak melawan dikunyah sang harimau liar

Berikan daging terbaik untuk harimau

Setidaknya Kebaikan harus tetap berjalan 

Di sela himpitan Sang "Virus"

Kematian tetaplah menjemput

Biarkan sang "Virus" terbahak-bahak dalam kuasanya

Enyahlah kau !! ( gumam hatiku)

(Isk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun