Lagi seorang Menteri di Indonesia dalam waktu berdekatan terjerembab di lubang yang sama. Ya, korupsi yang lagi-lagi bikin kuping penat mendengarnya.Â
Sepertinya kita mesti pasang telinga lebar-lebar dan hati yang kuat saat-saat ini. Sebab kabar dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) seperti bertalu-talu berganti irama dan lagu. Tentu saja bukan lagu sesungguhnya tapi kabar yang terdengar merdu dan terlihat taring KPK yang runcing. Taringnya mulai memakan korban yang berjatuhan hingga level Menteri secara berturut-turut dalam waktu dekat ini.Â
Soal OTT di Kemensos beberapa hari lalu KPK telah menjaring beberapa orang yang telah ditarget. Di antaranya seorang PPK (Pejabat Pembuatan Komitmen) Bantuan Sosial.Â
Jelas saja dari hasil tangkapan yang ada KPK telusuri dan dalami apa yang sesungguhnya terjadi di Kemensos. Bantuan Sosial (Bansos) sendiri merupakan kebutuhan darurat yang memang harus segera dibagikan dengan periode yang sudah ditetapkan.Â
Hal tersebut terkait bantuan sosial yang memang berisi kebutuhan pangan sudah seperti hajat rakyat. Tentu banyak mata memandang proses yang berjalan di Kemensos terkait Bansos.Â
Pantauan ketat pasti berlangsung dari segala penjuru. Lah masa iya masih tetap nekat lakukan korupsi Bansos? Nekat sekali kalau bisa dibilang. Betapa tidak semua barang dalam kantong bansos tidak lepas dari hitungan harga terutama juga kualitas barang pangan.Â
Patut dicurigai memang bahwa seorang PPK Bansos yang sebelumnya sudah ditangkap tidak berdiri sendiri. Ada aliran dana suap yang mengalir tenang dan senyap.Â
Akhirnya dini hari ini dibawah guyuran hujan Jakarta, KPK tetapkan Juliari Peter Batubara (Menteri Sosial) sebagai tersangka karena diduga menerima suap terkait bansos Corona. Mesti sedih atau senang ya sebab kalau sedih ini merupakan kabar gembira. Lantas kalau senang kita bingung juga sebab korupsi lagi-lagi terjadi dan tentu bikin hati miris dan menangis sambil Bertanya-tanya mengapa harus terjadi lagi? Kapan korupsi enyah dari Indonesia?Â
"KPK menetapkan 5 orang tersangka. Sebagai penerima suap JPB (Juliari Peter Batubara)" ujar Ketua KPK, Firli Bahuri, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (5/12) dini hari (dikutip dari Kumparan.com 6 Desember 2020).
Miris sekali kondisi bangsa Indonesia terkini ditengah musibah pandemi masih sempat keruk keuntungan pribadi.Â