Judul diatas terinspirasi dari cuitan mbah Sudjiwo Tedjo seorang dalang dan juga budayawan. Kaitan kedua buah tersebut di judul memiliki makna yang luas.Â
Buah durian dengan rasa yang khas dan banyak penggemar tentu sangatlah berbeda dengan buah-buahan lainnya. Rasa dan bentuk buah sangat karakteristik.
Kulit keras dan berduri namun memiliki harga yang khusus. Bukan berarti mentimun tak memiliki manfaat namun jika di bandingkan face to face ya jelas sangat memiliki perbedaan.Â
Tak ada maksud dari cuitan mbah Sudjiwo Tedjo membuat keberpihakan atau membela durian atau mentimun. Kondisi yang ada justru coba menempatkan keduanya pada fungsi yang baik.Â
Durian alangkah lebih baiknya bertemu durian begitu juga mentimun. Durian kita sebaiknya dihadapkan dengan durian luar negeri selain meningkatkan martabat juga bersaing dalam harga.Â
Bebas-bebas saja menganalogikan durian vs mentimun. Durian dihadapkan dengan mentimun ya jelas mentimun akan hancur. Pinjam istilah mbah Sudjiwo Tedjo menang ngga kondang kalah malu-maluin.Â
Sikap cuitan mbah Sudjiwo Tedjo jelas tak membela dua jenis buah yang bisa di analogikan sebagai TNI VS ormas. Bahkan mbah Sudjiwo Tedjo jelas sangat mendukung keterlibatan TNI jika memang ormas mengancam keutuhan NKRI. Dukungan lebih jauh untuk TNI agar juga bisa turun tangan membereskan korupsi bantu KPK sebab korupsi juga tak kalah daya hancurnya terhadap keutuhan NKRI.Â
Sungguh dengan cuitan tersebut rasanya riuh mengundang banyak respon dan menduga-duga ada dipihak mana mbah Sudjiwo Tedjo.Â
Lantas ada di pihak mana mbah Sudjiwo? Bebas bebas saja menginterpretasikan pendapat. Dilihat respon cuitan tak sedikit juga yang menduga mbah Sudjiwo adalah bagian "Kampret" namun ada juga yang menuduhnya kecebong.Â