Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Biden-Harris Menang, di Amerika Ada Bagi-bagi Kursi Buat Relawan Nggak, Ya?

9 November 2020   12:55 Diperbarui: 9 November 2020   13:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan presiden ( Pilpres) Amerika selalu menjadi daya tarik dunia. Proses yang berlangsung menggunakan sistem pemilihan elector disebut dengan Electoral College. 

Sistem ini tidak memilih langsung calon presiden dan wakil presiden tetapi melalui 538 'elector' sebagai penerima mandat partai yang terpilih sebagai anggota DPR dan Senat. 

Sistem ini telah digunakan sejak tahun 1776. Hanya dua partai yang bertarung sehingga fokus tak terpecah kemana-mana. Suara dipungut dari 50 negara bagian plus Distrik Columbia.

Banyak hal menarik selama proses pemilihan presiden Amerika 2020. Ada keterlibatan artis yang mendukung dua kandidat presiden. Hal ini lumrah dan biasa berlangsung di negara manapun termasuk Indonesia. 

Inilah deretan nama beken yang terang-terangan mendukung pasangan Biden- Harris ; Hailey Baldwin, Tom Hanks,Taylor Swift, Dwayne 'The Rock' Johnson, Demi Lovato, Leonardo DiCaprio, John Legend, Cher, Katy Perry, Willie Nelson, Maya Rudolph, Cardi B Katherine Schwarzenegger, Beyonce, Michael Keaton, Harrison Ford.

Tak hanya Biden-Harris, Trump-Pence juga ada lho pendukung dari unsur tokoh maupun pesohor. Sebut saja Lil Pump, James Woods, Isaiah Washington dan lain-lain.

Keputusan memilih idola kandidat presiden dan wakil presiden Amerika sendiri memiliki latar belakang yang beragam. Cara mendukungnya juga berbeda cara. 

Ada yang memang ekspresif turun langsung ke lapangan menggandeng calon pemilih, penggalangan dana hingga dukungan militan melalui akun medsos pribadi.

Diluar proses pilpres 2020 Sebelumnya pada tahun 2018 gaung dukungan Rusia untuk Trump pada pilpres lalu (2016) sempat tersiar. Ada kabar tentang adanya perusahaan Rusia (IRA) yang menurut United States Intelligence Community (IC) memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia.

Hal ini dibantah langsung oleh Trump dengan mengatakan Putin tak terlibat atau ikut campur tangan . Namun tak terasa diluar permasalahan yang ada dan sosok Trump yang kontroversial pilpres 2020 hadir dengan gaya dan strategi yang beda.

Hasil akhir menunjukkan Biden-Haris menang dan membuat haru Barrack Obama. Biden sendiri merupakan mantan penasihat khusus ekonomi Obama saat menjabat presiden. 

Tentu saja kemenangan ini buah dari usaha berbagai banyak pihak diantaranya para tokoh dan para pesohor yang telah menjadi influencer. Belum lagi tim buzzer yang dengan giat memperkenalkan dan mensosialisasikan figur maupun program-program kandidat.

Trump tetap menolak hasil penghitungan suara karena menduga terjadi manipulasi suara di berbagai negara bagian. Tak hanya itu, Trump juga akan menggugat hasil pilpres dan hal ini akan diupayakan oleh Partai Republik walaupun berbiaya sangat mahal sekali untuk mengurus gugatan. Butuh 852 milar Rupiah dengan cara menggalang dana.

Sebelumnya klaim kemenangan diumumkan oleh Trump sekalipun penghitungan suara belum tuntas. Sontak hal ini membuat riuh masarakat dunia tak ketinggalan juga netizen Indonesia. Koq ya sepertinya hampir sama ya fenomena pilpres Amerika Serikat 2020 dengan Pilpres Indonesia 2020. 

Pilpres Indonesia berakhir bahagia, bahagia untuk politisi dan kandidat. Kandidat yang kalah dalam pilpres Indonesia dirangkul dan diajak dalam satu tim dalam bentuk kursi menteri.

Sebelum masa "bahagia" itu tiba, pilpres Indonesia 2019 juga riuh. Hal ini juga menarik perhatian SCMP ( South China Morning Post dengan menaikkan berita berjudul "Prabowo US Version': Trump's Early Victory Call Gives Indonesians Sense of Deja Vu" ( Jurnalis : Amy Chew ) pada Kamis (5/11/2020). 

Klaim kemenangan juga terjadi di Indonesia hingga rusuh dalam proses penghitungan hingga berakhir diumumkan hasil pada tengah malam. 

Apakah kelanjutan fenomena pilpres Amerika akan sama dengan Indonesia ? Mungkinkah Biden menggandeng Trump untuk terlibat dalam kabinetnya ? "Semoga saja ada perubahan hasil gugatan pilpres " gumam Trump dalam hati. 

Lantas apakah relawan yang sudah bekerja memenangkan Biden-Harris mendapat jatah kursi maupun jabatan ? wallahualam, semoga fenomena pilpres Amerika 2020 yang memiliki beberapa  kesamaan hanya kebetulan semata.

Fenomena pilpres Amerika memang menarik perhatian dunia mengingat arah kebijakan pemenang akan banyak mempengaruhi kebijakan yang berlangsung di dunia. 

Selamat untuk pasangan Biden- Harris atas kemenangan yang telah diraih. 

Semoga arah kebijakan mengalami perbaikan dan menjadikan perdamaian dunia terwujud  ditengah perang dagang yang terus meningkat eskalasinya. Make America Normal Again (Isk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun