Ya kalau begitu beri stimulus dong bagi rakyat terdampak selain Bansos ( Bantuan sosial) yang berbentuk tunai maupun subsidi nyata. Bisa saja stimulus memperingan penderitaan rakyat dan membantu pergerakan roda ekonomi yang membantu sektor ekonomi dan keuangan negara.
Tapi kok iuran BPJS kesehatan malah naik? Walau sudah ada jawaban jika tak kuat membayar bisa turun kelas. Jelas saja pilihan utama logikanya para peserta akan lakukan turun kelas itupun dengan skala keuangan yang megap-megap di kondisi terkini.
Lalu jika tidak punya uang sama sekali? Gampang tinggal ajukan surat keterangan menjadi PBI (Penerima Bantuan Iuran). Namun itu semua jadi blunder karena sudah pasti menimbulkan permasalahan baru dalam pembiayaan operasional dan keberlanjutan BPJS pada khususnya. It's oke bisa diterima dan kita lanjut kepada hal yang memang jadi permasalahan terkini.
Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
Rizal Ramli (RR) sang ekonom senior sebenarnya malah lebih lunak menyikapi Tapera alias Tabungan Perumahan Rakyat yang kini wajib diikuti para pekerja.
Tapera sendiri sudah masuk dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). RR menyadari perumahan memang suatu hal yang dibutuhkan rakyat.Â
Hal yang mengejutkannya adalah masalah timing (waktu) Â dan pembiayaannya yang tak tepat dilakukan saat ini. Â RR Setuju setiap rakyat memiliki rumah di sisi lain ada turbulensi seperti kenaikan iuran BPJS, Listrik naik, pengangguran meningkat, situasi pandemi dan lain-lain.Â
RR menyarankan kebijakan Tapera sebaiknya menunggu situasi membaik alias normal kembali. Bijaklah pak Jokowi dan berteman dengan kritik dan masukan agar semua bisa berjalan sesuai harapan.
Mekanisme penarikan kewajiban Tapera jika memang tetap dilaksanakan sebaiknya massif dilakukan sosialisasi lunak sambil menyerap masukan dan mari kembali lihat kondisi sesungguhnya. Kritik dan masukan bukanlah menentang tetapi sungguh mencintai bangsa dan negerinya hingga pemimpinnya. (Isk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H