Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Aktif Kembali ke Meja Kerja Sambil Merefleksi Hasil dari WFH

8 Juni 2020   10:29 Diperbarui: 9 Juni 2020   12:52 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock via KOMPAS.com)

Tak terasa sudah waktunya kembali ke tempat kerja setelah lebih dari tiga bulan bekerja di rumah bolak-balik di kamar yang itu-itu saja.

Seperti mimpi yang baru usai tapi terbangun dalam kondisi setengah sadar karena kondisi belum sepenuhnya normal dalam beraktivitas. Selalu bersyukur atas kondisi apapun di tengah pandemi.

Sementara itu kita lihat dampak atas pandemi begitu dahsyat dan multidimensi. Tentunya kondisi ini masih dirasakan hingga beberapa bulan atau bahkan tahun ke depan. Proses pemulihan diharapkan bisa lebih cepat dan lebih baik hingga kita semua kembali dalam tatanan ekonomi dan sosial yang lebih tokcer dari sebelum masa Covid-19.

Ibarat mobil yang tak jalan, tapi mesin terus panas menyala dan memanas hingga ketika start bergerak maju bisa ngebut secepatnya. Begitu juga bagi yang alami WFH (Work From Home) sudah bisa dipastikan masuk masa perenungan. Ada dialog dalam hati di sela rentetan tugas yang tetap mesti diselesaikan. 

Dugaan dialog hati bisa seputar; perbaikan hasil kerja, pengembangan kemampuan berkarier, pindah tempat bekerja, menjadi enterpreneur.

Entah yang mana bagian dialog di antara keempat kemungkinan di atas ada di hati Anda? 

  • Perbaikan Hasil Kerja

Kondisi saat ini yang paling memungkinkan adalah pilihan nomor satu tentang perbaikan hasil kerja. Dalam masa WFH terjadi analisis pribadi tentang satu capaian hasil kerja. 

Pastinya sangat terasa sekali tak ada koreksi kencang. Artinya ada 'loss pressure'  mengawal hasil kerja dan penuh perjuangan di mana profesionalitas pekerja jadi pertaruhan. WFH jadi sarana ajang tarung menutup celah dan perbaikan untuk tidak terjadi lagi ketika aktif bekerja. 

  • Pengembangan Kemampuan Berkarier

Saat bekerja di rumah jadi peluang pengembangan kemampuan berkarier di antara waktu yang ada. Tentunya disesuaikan dengan bidang masing-masing. Hal yang paling mudah dengan memperkaya materi teknis melalui buku-buku yang taktis ataupun menggali bebas dari Mbah Gugel. 

Hal ini sangat baik mengangkat intuisi bekerja lebih giat lagi dengan pernyataan tak bersuara seperti "Nanti kalau saya masuk kerja saya harus...., agar...... ". 

Perjalanan karier yang sudah berjalan dievaluasi dengan hasil bacaan dan perenungan. Nah, kondisi WFH merupakan proses yang sangat penting untuk bermetamorfosis seperti kupu-kupu mulai dari ulat, kepompong hingga bersayap indah dan terbang menebar daya tariknya. 

  • Pindah Tempat Bekerja

Sungguh pemikiran pindah tempat bekerja adalah normal dan bisa ada dalam benak siapa saja, sekalipun dalam masa pandemi ini. Berbaik-baiklah dengan keadaan saat ini yang tak bisa diprediksi. 

Sebab apa? Beruntungnya suatu perusahaan swasta yang bisa bertahan dalam badai Covid-19. Peruntungan ekonomi dan keuangan terus dikejar dan dijaga.

Lantas bagaimana bisa ada yang mau pindah tempat bekerja? Lalu perusahaan mana yang mau disinggahi sementara terjadi pembenahan sana-sini yang membutuhkan ekstra tenaga dan biaya. Jadi semangat harus terus dipupuk dengan terus lakukan refleksi hasil kerja di kala mulai kembali aktif bekerja. 

  • Menjadi Enterpreneur

Seorang enterpreneur bisa lahir kapan saja bahkan disaat sedang aktif bekerja. Situasi pandemi menjadikan banyak orang melakukan akrobatik dalam hal ide ataupun gagasan. Hal ini sangat baik ketika memang sudah diiringi tekad bulat dan jadi keputusan dan waktu yang tepat. 

Kondisi new normal transisi jadi tantangan bagi yang sudah bersiap-siap terjun kembangkan sayap. Jadikan badai Covid-19 seperti gelombang lautan yang mesti siap diarungi hingga menjadi sang enterpreneur tangguh.

Geliat Jakarta dan kota lainnya yang sudah mulai "bangun dari tidur" jadi ladang yang menanti digarap oleh yang punya semangat besar. 

Sebagai seorang pekerja di Jakarta, hari ini saya melihat arena pacuan yang kembali dibuka. Harus penuh tenaga dan semangat walaupun dalam proses new normal dan transisi hingga sampai ke normal sesungguhnya.

Sistem masuk kerja secara shift, mengikuti aturan yang sudah ditetapkan Gubernur DKI Jakarta yaitu kapasitas kantor ditempati 50 persen pekerja, tak mengurangi semangat berkarya.

Selalu ikuti pola hidup sehat dan bersih, memakai masker, mencuci tangan, dan jangan lupa menjaga jarak aman dalam beraktivitas di kantor. Hal ini sudah merupakan langkah maju dan memicu semangat bersama keluar dari Pandemi Corona diiiringi pergerakan roda ekonomi. 

Hari ini saya ucapkan selamat beraktivitas kepada kawan-kawan yang sudah kembali berkantor, bekerja dan juga untuk para pembaca. Semoga matahari terus bersinar menerobos mendung yang perlahan mulai tersingkap berganti terang. (Isk) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun