Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perhatikan, Pasti Sisihkan Duit Isi Nitrogen Ban Mobil dan Jangan Lupa Ganti Ban Saat Pandemi

1 Juni 2020   00:25 Diperbarui: 1 Juni 2020   00:24 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: carmudi.co.id

Bicara mobil ya selain mesin dan aksesorisnya pasti tidak lepas dari ban sebagai roda bagian yang menggerakan. Tidak bergerak dalam rumah atau di outdoor mobil tentunya sangat butuh perhatian.

Mobil saya pun tak aktif hanya berdiam diri sebab bingung juga mau kemana dan tak ada tujuan pasti karena berada dalam masa PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar). Sebab kantor pun dalam masa WFH alias Work From Home.

Dalam masa PSBB, kebetulan saya mobilisasikan mobil yang memang mengendap selama ini. Rasanya kok beda ya dari seperti biasanya. Sebab terasa berat dan muatan juga memang tak penuh sekali padahal sudah saya hitung berdasar beban muatan manusia. 

Jika dihitung dengan beban mobil ketika mengangkut penumpang dengan jumlah lima orang dengan berat anggap saja 75 kilo dikali 5 orang. Mobil saya termasuk mobil LCGC artinya mobil kecil dan tidak muat banyak beban seperti mobil ukuran diatasnya.

Setelah angkut bantuan untuk dibagikan ke masyarakat mungkin dengan skala 170 kg beras lantas saya ke tempat pengisian angin dan memang pilihan saya adalah nitrogen dari awal. Mengapa nitrogen? 

Karena nitrogen bersifat dingin dan menghindari ban tidak meningkat tekanannya dalam setiap perjalanan apalagi perjalanan jauh dan nitrogen berguna agar tidak terjadinya gesekan panas dari aspal.

Setelah saya sampai di pengisian angin nitrogen di pom bensin Matraman Jakarta Timur sang operator langsung bilang kepada saya. " Wah Pak, Jarang dipakai ya sepertinya ban kempes dan sangat jauh dari ukuran tekanan yang standar,". Langsung saya jawab iya karena memang tidak dipakai atau berjalan di masa pandemi ini karena ya memang aturannya tidak bisa keluar jika tak penting sekali.

Saya bercerita bahwa mobil sangat lambat berjalan dan berat sekali dalam mengangkut bantuan untuk masyarakat. Operator isi angin nitrogen pun menjawab bahwa mobil yang tak digunakan atau beraktifitas memang akan mengalami penurunan isi angin pada ban apalagi ketika mengangkut beban sangat terasa sekali berat langkah mobil. 

Ukuran mobil saya dikatakan oleh operator tersebut jika berada dibawah 10 psi tekanan angin ban mobil akan dikenakan biaya seperti isi angin nitrogen baru yaitu sebesar 10 ribu Rupiah. 

Ya sudahlah jika kena ukuran yang sudah ditetapkan saya siap membayar biaya tersebut untuk satu ban. Alhamdulillahnya tidak ada satu ban yang dibawah standar ukuran tekanan tersebut. 

Akhirnya setelah isi angin saya kembali berangkat angkut bantuan untuk masyarakat dari pemerintah dan sangat beda sekali rasanya. Mobil plong berjalan lancar dan gas pun tidak berat. 

Nah inilah yang juga bisa mempengaruhi dari bahan bakar dari angin yang kurang tersebut. Tekanan angin pada mobil yang terisi cukup pastinya bisa menghemat konsumsi BBM ( Bahan Bakar Minyak) kenyamanan kejut, daya maksimal dan pastinya jadi menambah tingkat keamanan dalam berkendara.

Masing-masing mobil memiliki ukuran tekanan angin yang berbeda yang bisa dilihat pada bagian pintu depan pada sisi sopir berdasar standar dari pabriknya masing-masing mobil.

Dua minggu kemudian dari saat saya mengangkut bantuan untuk masyarakat saya kembali keluar dengan mobil saya. Keluarnya sekarang selain untuk mobilisasi bantuan juga ada kegiatan yang berlangsung di luar yang mesti saya lakukan. 

Rupanya ada permasalahan dari salah satu ban di sisi kanan bagian depan. Kembali saya mengisi angin pada operator nitrogen di pom yang sebelumnya saya juga mengisi. Rupayanya tekanan sudah dibawah sepuluh dan saya harus membayar seperti isi baru. Apakah karena ban bocor halus atau ada apa ?

Operator menjawab bahwa selain karena mobil jarang digunakan sudah tentu ban alami penurunan tekanan angin yang sudah ditetapkan. Adalagi yang lebih menarik buat kita semua yaitu ban juga harus alami penyegaran alias pembaharuan dalam jangka tertentu.

Hal yang saya alami dikatakan bahwa ban saya sudah masuk tahap diganti, khususnya yang ada pada bagian kanan depan." Usia ban sudah masuk ganti ban," kata sang operator. 

Nitrogen yang diisi ke ban bagian kanan depan tersebut akan terjadi penguapan atau jalur keluarnya angin pada retakan ban yang memang saya lihat sendiri melalui pengetesan yang terlihat ada gelembung-gelembung kecil. Air sabun atau apa nama istilahnya saya lihat di semprotkan ke ban banyak balon-balon kecil tanda ada angin yang sedang keluar perlahan namun pasti.

Kembali saya mendapatkan tambahan wawasan tanpa merasa dicurangi karena ada kejelasan nyata yang saya lihat dan saya mesti ganti ban dengan yang baru. 

Hal ini sangat potensial terjadi bagi yang menyimpan kendaraan di outdoor ( luar ruang) karena panas terik dan bahkan hujan. Namun begitu tetaplah seharusnya ikuti aturan mengganti ban pada waktu yang sudah ditetapkan demi kenyamanan dan keamanan. ( Isk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun