Ada rasa yang memang beda dan hati berkecamuk hingga mesti dilepaskan sesegera mungkin karena menempel terlalu lama akan menjadi penyakit hati. Pikiran saya saat itu yang penting bersalaman dan sudah beri ucap minal aidin walfaidzin lalu segera berlalu untuk maju ke antrian berikut.Â
Bagaimana bisa saya menyimpan kegundahan dan sesungguhnya bisa menjadi ringan dengan mengucap kata maaf. Terus berfikir keras agar bisa memberi maaf yang sesungguhnya dan saya berdoa agar hati dilapangkan hati begitu juga kawan saya tersebut. Waktu telah berlalu dan sudah miliki cerita masing-masing. Biarlah semua hanya menjadi catatan masa lalu yang bisa dipetik hikmahnya.
Saya sungguh tak mau lagi menyimpan beban rasa dalam hati dan semua mesti diakhiri. Konflik dan rasa bersalah memang tak baik disimpan berlama-lama dan berakibat beratnya langkah ke depan dan mengganggu setiap gerak kita. Terus membuka hati untuk ruang maaf dan memaafkan lebih baik dan menyegarkan hati. (Isk)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H