Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ada Kolak Pisang? Wah...Tandanya Kita Ada di Bulan Puasa

11 Mei 2020   22:02 Diperbarui: 11 Mei 2020   22:27 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak susah menemui kolak saat bulan Ramadan terutama menjelang buka puasa. Entah darimana sejarah awalnya sampai kolak jadi seperti tradisi yang harus ada saat bulan puasa. Setiap perburuan ta'jil saat sore sudah terngiang kata kolak dengan jenis-jenisnya.

Sejak kecil saya akrab dengan kolak karena rasa manisnya dipadu dengan isi yang sangat mengundang selera. Belum lama juga di tempat saya tinggal secara urunan membuat kegiatan sosial dengan memberikan ta'jil jelang sore di depan gereja Matraman Jakarta Timur yang diantaranya terdapat kolak pisang.

Kolak jadi pilihan favorit dari yang sudah diberikan beragam komentar para penerima. Bulan puasa jadi ajang berbagi dan ikut senang rasanya jika bisa diterima dan dinikmati oleh orang lain. Bukannya membedakan jenis-jenis ta'jil namun sepertinya kolak pisang jadi menu spesial.

Hal ini diungkap oleh salah satu penerima yang mengatakan memilih kolak pisang. Lain rasanya mungkin jika kolak pisang disantap saat bulan lain atau bahkan mungkin tak ditemukan dalam bulan selain bulan puasa.

Biasanya dalam satu kesempatan di bulan puasa saya dan keluarga mencicipi kolak buatan ala rumahan. Kolak pisang sebenarnya terdiri dari bahan dasar pisang uli yang mudah didapatkan di pasar. Pisang uli yang harus disediakan untuk membuat kolak dalam porsi sedang dibutuhkan satu sisir pisang uli yang mungkin berisi sekitar 20 pisang.

Ubi dan singkong bisa jadi bahan pengisi tambahan menarik menemani pisang atau juga kolang-kaling. Bahan tambahan disesuaikan dengan selera karena belum tentu disukai semua mengenai bahan tambahannya. Sebelum semua bahan disatukan terlebih dahulu pisang direbus dahulu dengan kulitnya. Ukuran satu panci kecil bahan-bahan yang disiapkan selain bahan dasar yang sudah disebutkan tadi adalah ; gula pasir kg, gula merah kg, daun pandan, santan kelapa ukuran satu butir kelapa.

Kembali lagi dalam proses pembuatan kolak disesuaikan dengan selera sebab ada yang suka menambahkan dengan rempah-rempah kayumanis ada juga yang tidak suka. Kenapa pisang uli harus direbus dahulu sebelum dicampur ke bahan lain ?

Pisang uli direbus agar air kuah kolaknya nanti tidak hitam. Setelah selesai merebus pisang barulah semua bahan dicampur dalam air yang baru dengan pisang yang sudah dipotong-potong bersama ubi singkong dengan tak lupa digabungkan santan, gula pasir dan gula jawa. Rebus hingga matang sekitar 10 15 -- 30 menit dan jadilah kolak pisang idaman kita. Mudah kan caranya, selamat mencoba ya saudar-saudara.

Sebenarnya kolak pisang melimpah dijual saat jelang sore dan jadi wisata mata saat ngabuburit. Hanya saja kita kadang lebih suka membuat sendiri dengan rasa yang menyesuaikan keinginan kita. Adakalanya kolak jadi sarana berbagi antar tetangga sebagai ikatan rasa.

Bahkan berujung kolak berbalas kolak ketika kita sudah menerimanya ada keinginan berbalas dengan memberikan kolak buatan keluarga kita. Salam kolak membangun ikatan rasa silaturahmi dan pengingat kita berada di bulan Ramadan. (Isk)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun