Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Pak Guru Johansyah, Isi Waktu Luang Budidaya Lele Organik

8 Januari 2020   14:20 Diperbarui: 8 Januari 2020   18:02 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase. Dokumentasi pribadi

Tahun baru 2020 menjadi asyik diisi obrolan inspiratif bersama figur guru yang juga menjadi panutan anak didiknya. Meski hujan deras mengguyur tiada henti ada sedikit waktu diluangkan untuk mendapatkan catatan penting untuk didokumentasikan jadi tulisan. 

Tentu saja kopi jadi teman obrolan yang asyik sambil menggali kisah inspirasi yang juga peluang bagus untuk diceritakan. 

Johansyah Ramli akrab dipanggil Johan yang kini berprofesi sebagai guru di salah satu SD Pulogebang Jakarta Timur namun juga sedang merintis usaha daging lele olahan dan sekaligus budidayanya.

Awalnya lele yang dibudidayakan atau pembesaran diperuntukkan untuk keluarga sendiri. Kualitas lele yang baik memang sewajarnya didapatkan masyarakat hanya saja memang tingginya harga pakan mempengaruhi kualitas yang didapat. 

"Ikan yang dipelihara sendiri dengan kualitas terjaga awalnya diperuntukan untuk keluarga sendiri. Asal muasal usaha lele olahan mulanya dari istri yang juga bekerja sebagai seorang guru yang bercerita kepada teman-temannya dan tak disangka banyak minat dan perlu disiapkan semua pesanan lele olahan yang siap masak," Kata Johan membuka diskusi santai diawal tahun 2020. 

 Lahan yang ada dikarenakan berada di permukiman minus lahan maka budidaya lele dimaksimalkan dengan keterbatasan lahan. Teknologi yang digunakan oleh Johan adalah sistem teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS). 

Teknologi ini untuk mengurangi penggunaan air dan menjaga peluang hidup ikan dalam masa pemeliharaan. Air tanah yang digunakan berulang-ulang dengan indikator air tetap dalam kualitas prima.

Kualitas yang dijaga selain melalui system RAS yaitu dengan pakan buatan alami atau probiotik alami. Probiotik merupakan kumpulan mikroorganisme pendukung pertumbuhan dan kesehatan semua makhluk hidup. 

Jadi sudah bisa disebut lele yang dihasilkan adalah lele organik karena pencapaian kumpulan mikroorganisme tersebut dihasilkan dari bahan dasar alami, tanpa melibatkan unsur kimia. 

Johan berharap lele yang dihasilkan memiliki kandungan terbaik dari budidaya yang memang dijaga kualitas dari pakan hingga media pemeliharaan. 

Usaha budidaya lele ini sudah berjalan setahun lebih dengan masa budidaya berjalan dua tahun setengah. Karena masuk kategori organik maka tentu dalam ruang pasar memiliki harga yang beda. Jenis lele yang dipilih Johan adalah Sangkuriang. Pasar ikan organik sendiri masuk dalam grade A dan masuk restoran khusus. 

"Saat ini saya masuki pasar online, dan sungguh tak mengira respon pasar begitu positif bahkan ada satu permintaan diluar kapasitas karena kita masih proses kearah pemenuhan dengan mempersiapkan fasilitas dan media," Kata Johan.

Ikan yang dijual ke masyarakat adalah ikan yang sudah dibersihkan. Ini juga awalnya dari permintaan para pemesan dan pembeli akhirnya sebagai bagian servis maka pembeli menerima ikan dalam kondisi sudah dibersihkan. 

Selain ikan yang sudah dibersihkan pembeli juga boleh memilih ikan yang sudah dibumbui tinggal masak dengan dikenakan tambahan biaya lima ribu Rupiah. 

Usaha pak guru ini menjadi inspirasi selain profesi keseharian yang mulia membangun dan mendidik generasi penerus bangsa ditambah lagi dengan memberi asupan terbaik untuk dikonsumsi masyarakat umum. 

Harga ikan lele yang ditawarkan terakhir 30 ribu perkilo tambah lima ribu lagi jika ingin ikan yang lengkap dengan bumbu siap masak. 

Ikan lele hasil budidaya Johan juga hadir di salah satu situs belanja online dengan nama akun Baim Farm @PojokLele sebagai penyedia ikan olahan segar organik. Ini jadi bentuk kisah yang sangat menarik diluar aktivitasnya sebagai seorang guru namun juga masih terus memikirkan pangan untuk konsumsi yang sehat dan bermutu. (Isk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun