Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

We Create Agent of Change Efektif Hadir di Aparkost Dramaga Bogor

10 Desember 2019   14:13 Diperbarui: 10 Desember 2019   15:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia butuh organisasi yang concern dalam perbaikan di bidang ekonomi. Berbicara ekonomi tentu kita akan berbicara kecerdasan ekonomi.

Gaya hidup konsumtif menjadi bagian garis depan yang kita hadapi saat ini. Korupsi adalah dampak dari Konsumerisme. Hasil korupsi juga terus akan menciptakan konsumerisme yang semakin besar.

Salah satu berita terkini :Bupati Talaud Minta Suap Tas Hermes, Tak Mau Tipe Sama dengan Pejabat Lain (Sumber). https://news.detik.com/berita/d-4531332/bupati-talaud-minta-suap-tas-hermes-tak-mau-tipe-sama-dengan-pejabat-lain

"Kecerdasan finansial tentunya tidak akan menciptakan kebodohan dalam pengelolaan uang, termasuk menghindari budaya konsumtif sehingga merdeka secara ekonomi ataupun finansial". Kata Andi Taufik Yusuf.

Menyikapi kondisi bangsa terkini

Indonesia masih belum merdeka secara finansial dan ekonomi karena kecerdasan finansial-nya belum tumbuh. Kecerdasan finansial hadir sebagai perimbangan diantara kecerdasan intelektual dan lainnya.

WCAC adalah gerakan kolaborasi dari berbagai elemen untuk memperbaiki masalah ekonomi melalui kecerdasan finansial. Indonesia sudah merdeka secara politik dari tahun 1945 tapi sampai sekarang belum merdeka secara ekonomi. (Isk/Togi-MC-CC).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun