Selain itu sudah jadi kebiasaan manusia di mana pun mereka berasal untuk menuliskan sejarahnya, terutama yang diabadikan lewat lisan setelah ratusan atau bahkan ribuan tahun lamanya, para penerusnya akan menambahkan banyak bumbu-bumbu tambahan sehingga membuatnya tidak jelas mana cerita yang sebenarnya dengan mana yang hanya rekaan imajiner mereka.
Maka terciptalah banyak mitos atau cerita rakyat yang bisa jadi dahulunya benar-benar pernah terjadi, seperti kisah pertarungan Jaka Linglung melawan Dewata Cengkar.
Bisa saja aslinya ada orang yang bernama Jaka Linglung dan Dewata Cengkar, mereka manusia biasa seperti kita yang tidak dapat berubah wujudnya menjadi hewan buas atau raksasa. Yang kemudian nama-nama mereka dihubungkan dengan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya atau sesudahnya mengenai perkelahian dua hewan yang mirip Titanoboa atau Deinosuchus.
Atau Jaka Linglung atau Dewata Cengkar ini hanyalah sekedar manifestasi dari suatu persaingan antara dua kekuatan besar yang pernah beradu pada zaman itu, yang kemudian juga diwujudkan ke dalam pertarungan dua hewan kolosal ular melawan buaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H