Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berjalan Kaki di Negeri Ini

24 November 2022   09:07 Diperbarui: 24 November 2022   09:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan kaki bisa jadi merupakan salah satu kemampuan alami yang dipelajari manusia sejak lahir. Setiap bayi pasti akan melewati fase berjalan kaki, meskipun awalnya tertatih-tatih dan sering terjatuh namun tetap saja mereka melakukannya dengan semangat.

Berjalan kaki juga bisa dikategorikan sebagai olah raga yang paling murah, bahkan bisa tanpa biaya sama sekali. Terkadang tanpa alas kaki pun, berjalan tetap dapat dilakukan secara rutin.

Selain itu berjalan kaki dapat mengurangi ongkos yang harus dikeluarkan jika naik kendaraan umum.

Ironisnya konon menurut beberapa sumber, Indonesia adalah salah satu negara yang penduduknya paling sedikit berjalan kaki. Mereka menghitung dari jumlah frekuensi jumlah langkah yang biasanya dilakukan penduduk negeri ini setiap harinya.

Entah sejauh mana kebenaran survey mereka, padahal tidak sedikit penduduk Indonesia seperti orang-orang Badui yang sanggup berjalan kaki hingga bermil-mil jauhnya. Mungkin saja yang disurvei itu adalah penduduk kota besar yang mungkin memang lebih sering naik kendaraan daripada jalan kaki.

Terlepas siapa yang paling benar mengenai rajinnya jalan kaki penduduk di Indonesia, aktivitas jalan kaki karena menyehatkan sebaiknya dibiasakan bagi kita semua.

Walaupun begitu berjalan kaki di kota-kota di Indonesia kadangkala tidak semudah yang kita bayangkan. Hal itu disebabkan kurang lengkapnya fasilitas yang dapat dimanfaatkan penduduk untuk berjalan kaki, tidak jarang banyak jalan-jalan raya yang sama sekali tidak memiliki trotoar atau pedestrian untuk pejalan kaki.

Akibatnya cukup besar risiko yang mesti dihadapi para pejalan kaki pada saat melintasi jalan karena dapat terserempet kendaraan-kendaraan yang lalu lalang di jalan raya tersebut. Ironisnya biarpun ada trotoar justru terkadang dibuat menjadi tempat parkir atau lahan tempat penjual kaki lima menjajakan dagangannya.

Ada juga karena banyaknya proyek di jalan, dapat membahayakan setiap pejalan kaki yang melewati jalan itu.

Namun dengan berbagai hambatan dan risiko bagi pejalan kaki yang ada, sebaiknya tidak menyebabkannya malas berjalan kaki. Aktivitas itu tetap saja dapat dilakukan, tentu saja dengan lebih waspada memperhatikan bahaya yang mungkin saja timbul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun