Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seandainya Indonesia Tenggelam

23 November 2022   13:59 Diperbarui: 23 November 2022   14:00 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang bilang kalau Indonesia itu rawan gempa dan tsunami. Dan itu memang sudah dibuktikan dalam catatan sejarah bahwa sejak beribu-ribu tahun yang lalu bumi Nusantara ini selalu menjadi langganan dua jenis bencana alam itu.

Sampai ada kekawatiran bahwa negeri ini bisa saja suatu saat dapat tenggelam dan hilang apabila terjadi tsunami lagi yang melanda sebagaimana yang pernah terjadi beberapa tahun lalu di Aceh dan Pangandaran. Hanya bedanya skala tsunami ini jauh lebih raksasa sehingga dapat menelan pulau-pulau yang ada.

Jika itu yang terjadi, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan berubah namanya dari suatu negara menjadi lebih dikenal sebagai nama lautan, yaitu Lautan Indonesia. Lautan yang pernah ada negara di dasar lautnya dan kemudian hilang layaknya negeri Atlantis yang hilang.

Bukankah kepulauan ini konon pernah beberapa juta tahun yang lalu masih berada di dasar samudera?

Mungkin saja masih tetap ada beberapa daratan yang masih bertahan karena permukaannya relatif lebih tinggi dari daratan lainnya pada bekas kepulauan itu. Contohnya dataran tinggi Bogor, Malang, atau Temanggung jika itu di bekas pulau Jawa.

Dataran-dataran tinggi itu akan membentuk pulau tersendiri. Dan bisa saja nama-nama pulaunya itu sama seperti nama sebelumnya.

Populasi manusia tentu saja akan berkurang drastis karena bencana tsunami dahsyat itu, ditambah juga karena semakin sempitnya lahan yang dimungkinkan untuk menjadi tempat tinggal manusia karena sebagian besarnya tenggelam ke dasar lautan.

Apakah Indonesia masih ada? Jika itu pertanyaannya, bisa tidak tapi juga bisa dapat bertahan.

Bisa tidak dan akhirnya menjadi negara-negara kecil yang teritorinya sebatas daratan yang selamat menjadi pulau-pulau kecil terpisah. Atau tetap survive, hanya saja wilayahnya tidaklah sebesar sebelumnya.

Apa yang perlu diantisipasi? Yah, karena penulis bukan pakar, paling hanya dapat merekomendasikan bagi para penduduk untuk tinggal sejauh mungkin dari pantai atau mengubah rumah-rumahnya dari bangunan batu menjadi rumah kapal yang dapat mengapung seperti yang dipakai oleh orang-orang Bajo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun