Sedangkan orang Bajo adalah orang laut, dan skill alami itu dibutuhkan untuk menjadi pasukan marinir yang mumpuni.
Layaknya pasukan Marinir yang harus terbiasa hidup survival di laut dan darat, orang-orang Bajo ini sejak bayi sudah mencicipi air laut dan menyambung hidupnya di lautan lepas.
Orang-orang Bajo adalah sedikit dari penduduk manusia yang mendirikan pemukimannya bukan di atas tanah. Adaptasi mereka di laut itulah yang semestinya dilihat oleh para petinggi angkatan laut negeri ini.
Apabila teman-teman ada yang pernah menonton film Waterworld besutan Universal Pictures, yang mengisahkan bagaimana kehidupan manusia yang berevolusi untuk hidup di lautan. Sebenarnya di Indonesia sudah ada kenyataannya yang diperlihatkan oleh orang-orang Bajo.
Jadi seandainya dua suku ini difasilitasin untuk menjadi pasukan elit semacam Cossack atau Gurkha ala Indonesia, tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi pasukan handal yang ditakuti negara lain di dunia karena keahlian alaminya yang jarang dimiliki suku bangsa lain.
Yah kalau ada kelemahan mungkin adalah kemampuan mereka menggunakan senjata modern. Meskipun sulit, mungkin dapat diatasi dengan menanamkan pola pikir baru terhadap mereka mengenai pentingnya kehadirannya berkontribusi dalam angkatan bersenjata republik ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H