Berbicara mengenai pasukan elit memang mengasyikan. Apalagi kalau pasukan elit itu namanya sudah mendunia karena kehebatannya.
Konteksnya di sini bukanlah pasukan elit seperti Spesial Air Servicenya Inggris atau Spetnaznya Rusia, tapi lebih kepada pasukan elit yang anggotanya hanya dapat direkrut dari suku atau etnis tertentu saja.
Kalau Inggris punya Gurkha dan Rusia juga pernah punya Cossack sebagai pasukan elitnya, maka apakah Indonesia juga dapat mempunyai pasukan elit yang serupa?
Coba kita telisik lebih jauh ada tidak di antara suku dan etnis yang ada di Indonesia dapat dinobatkan untuk terpilih menjadi Gurkha ala Indonesia? Menurut penulis sih ada.
Ada dua bahkan, keduanya yaitu Suku Badui dan Suku Bajo. Mereka hebat di medannya masing-masing.
Yang satu di darat, sedangkan satunya lagi di laut.
Bagi sebagian besar warga ibu kota pastinya sudah akrab dengan kehadiran pejalan kaki tanpa alas berbusana hitam atau putih. Begitulah bagaimana orang-orang Badui dikenal.
Jika ada pernah nanya sudah berapa kilometer mereka berjalan? Bisa jadi bukan kilometer namun sudah beratus-ratus mil mereka tempuh.
Karena mereka memang ditabukan untuk memanfaatkan sarana teknologi semacam mobil atau motor. Sehingga mau tidak mau memaksanya untuk kuat berjalan sangat jauh.
Dan itulah yang dibutuhkan untuk menjadi infantri atau pasukan pejalan kaki dalam kemiliteran. Daya tahan tubuh dan stamina yang tampaknya tidak pernah kelihatan lelah.
Orang-orang Badui ini berpotensi menjadi infantri tangguh yang tidak kalah dengan Gurkha. Karena sama-sama orang gunung.