"Mangan ora mangan sing penting ngumpul" sepertinya sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat kita. Menghabiskan waktu berkumpul bersama teman atau kenalan seakan-akan telah menjadi keseharian mereka.
Kalau didesa yang konon katanya kekeluargaannya lebih kuat memang acara kumpul atau silahturahmi sudah menjadi aspek terpenting dalam tradisi mereka. Karena dengan seringnya berkumpul maka dapat memperlancar aktivitas ekonomi mereka yang memang lebih sering dilakukan bersama-sama.
Lalu jika didesa masih kental dengan kebiasaan berkumpul maka apakah dikota yang image orang-orangnya sangat individual itu sudah hilang sama sekali kebiasaan itu. Apabila dilihat secara umum mungkin kebiasaan berkumpul dikota tidaklah sesering dengan yang biasa dilakukan didesa karena namun kalau kita perhatikan lebih seksama ternyata kebiasaan itu belumlah hilang seratus persen.
Sebagian diantara kita mungkin akrab dengan istilah ini, yaitu menongkrong atau nongkrong. Tentu saja maksudnya bukan nongkrong dijamban atau didalam kamar mandi, kalau itu urusan yang sangat individual bagi setiap manusia dari manapun dia berasal.
Tapi kebiasaan nongkrong memang lebih familiar dikalangan anak muda dan pelajar, bahkan saat ini muncul istilah baru yang sejenis bernama kongkow. Didalam nongkrong atau kongkow ini makna dan tujuannya dapat disamakan dengan kebiasaan kumpul-kumpul yang ada didesa, yaitu untuk mempererat hubungan silahturahmi antara sesama mereka.
Apabila didesa, berkumpulnya biasa diadakan dibalai desa atau di tempat tertentu yang sudah disepakati secara turun temurun. Dikota kebiasaan yang namanya menjadi nongkrong itu biasanya dapat diadakan di kafe atau pinggir jalan tapi tidak tidak menutup kemungkinan ditempat manapun.
Jika didesa acara berkumpul biasanya diselingi atau dibarengi dengan ritual yang kadang cenderung mistik. Sedangkan dikota kebiasaan nongkrong kadang dihabiskan waktunya untuk sekedar untuk mengobrol atau juga sekaligus membicarakan sesuatu yang sudah diagendakan sebelumnya.
Itulah ciri masyarakat di tanah air yang mau didesa atau dikota tapi karena dasarnya sama-sama suka berkumpul tidak akan menghalangi keinginan untuk berkumpul, tanpa harus ada tujuan penting atau hanya untuk mengobrol belakan saja. Kebiasaan yang kalau kita lihat pada masyarakat dinegara lain belum tentu ada kebiasaan berkumpul atau nongkrongnya juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H