Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kemunculan Awal Sosok Penunggu Hutan Kalimantan part 1

3 November 2022   09:41 Diperbarui: 3 November 2022   09:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kesunyian hutan terdengar suara gemerisik ranting dan rerumputan yang sepertinya sedang diinjak oleh seseorang, namun anehnya langkah-langkah itu berbeda dengan langkah kaki manusia pada umumnya. Langkah-langkah itu lebih cepat seakan-akan sedang berlari tapi seperti bukan larinya manusia karena terlalu cepat dan bukan dengan dua melangkahya melainkan empat kaki.

Sekelebat beberapa bayangan abu-abu dan hitam seperti saling berkejaran atau mengejar sesuatu. Sosok-sosok bayangan tersebut besar dan berbulu, tapi anehnya nafasnya mirip dengan nafas manusia yang sedang terengah-engah bukan nafas binatang liar.

Terkadang kedengaran suara-suara menakutkan seperti geraman yang diselingi lolongan panjang mirip serigala. Apakah mereka adalah kawanan serigala abu-abu yang sedang mengejar mangsanya? Tetapi kalau kawanan serigala abu-abu pastinya tidak mungkin karena hutan ini berada di pulau Kalimantan bukan di Eropa atau Amerika Utara sana yang memang menjadi habitat asli serigala abu-abu.

Tampaknya kawanan itu akhirnya berhenti dan dari suara-suaranya mereka telah memojokkan seseorang atau sesuatu. Dan benar saja kawanan serigala abu-abu ini berkumpul mengitari sebuah pohon besar yang sangat tinggi, dan para serigala ini menyalak ke arah atas pohon tersebut karena terlihat ada seekor mahluk yang sedemikian besarnya lagi duduk dengan santainya diantara cabang pohon besar sambil dengan kesan malas memperhatikan kawanan serigala dibawahnya.

Tidak lama kemudian, mahluk besar itu melompat turun dengan ringannya padahal dengan tubuh sebesar itu harusnya menimbulkan suara keras pada saat menyentuh tanah, tapi yang ini justru tidak. Pada saat sudah dibawah terlihat jelas bahwa sosok mahluk ini menyerupai Orang Utan tapi orang utan dalam versi raksasanya karena ukuran diperkirakan setinggi 3.5 hingga 4 meter.

Orang Utan raksasa ini kemudian berujar dengan suara berat: "apakah yang kalian mau didaerah ini? Kalian telah mengganggu ketentraman daerah sini, kalau masih membuat keributan seharusnya kalian pulang saja ke daerah kalian sendiri." Rupanya kawanan serigala yang ditanya juga dapat menjawab: "kami sedang berurusan denganmu, wahai penunggu hutan Kalimantan, kami jauh-jauh dari negeri kami ingin mengenyahkan dirimu yang selama ini telah membuat keresahan pemerintahan Hindia Belanda yang masing ingin bercokol lama ditanah kalian."

Tanpa berlama-lama, kawanan serigala itu lalu menyerang Orang Utan raksasa yang dipanggilnya penunggu hutan Kalimantan ini. Sekitar empat ekor menyerang dari berbagai penjuru, namun dengan sigapnya Orang Utan ini melompat lincah kesana kemari sehingga para serigala itu sepertinya hanya dapat menyerang bayangan saja.

Sampai akhirnya kelihatan lelah para serigala ini, maka giliran Orang Utan raksasa ini menyerang balik. Dengan hanya beberapa pukulan dan hantaman membuat semua serigala itu terpental jauh dan ada juga yang membentur pepohonan disekitarnya.

Para serigala ini berusaha bangkit setelah terkena serangan balik namun semuanya terluka, bahkan ada tidak bangun-bangun. Melihat situasi semacam itu kawanan serigala ini menjadi gentar untuk menyerang kedua kalinya, mereka kemudian berbalik arah sambil berteriak: "Wahai penunggu hutan Kalimantan, boleh saja malam ini kami kalah tapi ingat suatu saat kami akan kembali lagi..." yang diakhiri dengan lolongan panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun