Mohon tunggu...
Muhammad Arifin
Muhammad Arifin Mohon Tunggu... -

Karyawan swasta yang punya perhatian di bidang dakwah, pendidikan dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

True Story: Menggapai "Bulan", Perjuangan Hidup Jejaka Desa

8 Februari 2017   16:51 Diperbarui: 8 Februari 2017   16:58 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ujian sudah selesai, minggu depan kalian akan menerima pengumuman dari kami, nanti informasi kelulusan akan kita informasikan melalui perwakilan kami di masing-masing kota”, begitu penjelasan dari asisten bruder. Joko dan Rahmat pun langsung kembali ke kampungnya, dengan sisa-sisa tenaga, akhirnya tiba di rumah masing-masing selepas ‘Isya.

 Hari yang begitu melelahkan, habis energi yang mereka punya, jika baterai HP ukurannya kira-kira tenaga mereka sisa 5%, hampir mati. Keesokan harinya Joko tak bisa bangun dari tidur, seluruh badannya terasa begitu sakit, tulang terasa mau copot. Bahkan Joko pun tak kuasa melangkahkan kakinya dengan sempurna menuju tempat hajatan saudaranya yang tak jauh dari rumahnya. Rahmat pun merasakan hal yang serupa, hingga berhari-hari hanya istirahat yang dia lakukan untuk memulihkan tenaganya di rumah.

Seminggu berlalu, dan alhamdulillah melalui perwakilan bruder yang ada di Solo, tempat dimana pertama kali Joko dan Rahmat melamar kerja, menyampaikan kabar bahwa Joko dan Rahman diterima bekerja di Jakarta dan besok harus berangkat. Saat itu juga mereka berdua begitu bergembira, sebagaimana bergembiranya seorang jomblo yang diterima cintanya oleh sang pujaan hati. 

Tak ada lagi sisa-sisa keletihan, kini Joko dan Rahman benar-benar bahagia dan makin semangat menuju Muntilan untuk meneruskan perjalanannya ke Jakarta. Rahmat akan menjadi karyawan dan akan ditempatkan di salah satu industri di Kawasan Industri Cikarang, Rahmat ditempatkan di bagian permesinan sesuai keahliannya yang dia dapat di STM sewaktu sekolah, dan Joko akan menjadi pramuniaga di salah satu minimarket yang sedang berkembang biak di Jakarta.

Hanya itu pekerjaan yang senilai dengan ijasah mereka, meskipun hanya jadi karyawan pabrik rendahan dan pramuniaga minimarket, tapi perjuangan untuk hal itu dibutuhkan kerja keras dan perjuangan yang tidak mudah. Selang satu tahun di Jakarta, Joko bisa meneruskan mimpinya yaitu melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dan terus berkarir di tempat kerja lainnya yang lebih baik dari sebelumnya. Dan Rahmat meskipun tidak melanjutkan pendidikannya tapi dia makin berkarir cemerlang di tempat kerjanya. 

Mereka sadar bahwa apa yang dia raih itu tak lepas dari pelajaran hidup yang berharga yang diberikan oleh bruder semasa menjalani tes mendapatkan pekerjaan. Bruder telah memberikan pelajaran yang sangat penting bahwa sebuah keinginan dan cita-cita itu perlu diraih dengan kerja keras, semangat yang kuat dan butuh pengorbanan. Mereka berdua merasa beruntung bertemu dengan bruder yang telah memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga dan hal itu sangat membantu mereka dalam memenangkan persaingan hidup di Ibukota yang penuh dengan tantangan dan hambatan. Life is a struggle, but a struggle is beatiful !!

By Arifin Ibnu Hanif

08 Feb 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun