Maka ketika alasan Ketum PSSI yang menyebut Persebaya punya sejarah bagus sehingga berhak memulai “hidup baru” di Divisi Utama tampaknya harus ditelaah lebih dalam. Arema Indonesia juga juga punya tradisi bagus dalam membangun sepak bola nasional. Begitu pula dengan Persibo yang pernah merasakan kompetisi tingkat Asia.
Lalu kenapa hanya Persebaya yang bisa tampil di Divisi Utama? Itulah yang harus kembali dipertanyakan. Alasan sejarah dan tradisi yang diutarakan sang Ketum PSSI jelas belum cukup kuat. Atau adakah faktor lingkaran dalam PSSI sehingga diambil putusan hanya Persebaya yang berhak tampil di Divisi Utama? Hanya Ketum PSSI yang bisa menjawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H