Mohon tunggu...
Dimitria Intan
Dimitria Intan Mohon Tunggu... -

when the rain's comin' down, i'd rather sing beyond it than curse the sky..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berpikir Kreatif

1 September 2010   13:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:32 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

hella fellas, yaps, berpikir kreatif.

sudah seharusnya kan kita sebagai generasi muda bangsa? haha. oke, terlalu patriotis kayanya. hehe. yeah, actually, that's one of my subject that i take this semester.

beberapa hari yang lalu, selasa 31 agustus tepatnya, saya dan 49 teman yang lainnya menguatkan iman dan pikiran untuk kuliah jam 1 siang, waktu dimana seharusnya seorang anak tidur siang dengan indahnya, setelah terbenam di studio design selama 6 SKS. haha. yeah, we are rising architect! :D

kuliah ini menyenangkan, sepertinya. kakak2 angkatan berkata "ambil aja, seru kok!", "kuliahnya nonton film doang!", "dosennya enak banget!", dan yang terpenting "nilainya gampang kok!"

wooow, i must be high-expectation-ed.

well, saya agak nggak setuju dengan kata orang bijak love at the first sight. hmm. sangat jarang terjadi pada saya. baik itu pada lelaki maupun pada subjek-subjek perkuliahan. yap yap. kuliah hari itu cukup mengantuk. saya lelah, bosan, pusing, too much brain storming, dan lapar.

dan perkuliahan dimulai dengan slide-slide penuh huruf berlatar belakang putih yang sangaat tidak menarik di siang bolong yang mulai mendung. saya memilih corat-coret dibanding tidur untuk membuat ocehan sang dosen itu menjadi sebuah backsound yang menyenangkan.

tapi saya dibuat bosan tidak selama itu!

adegan berikutnya adalah si dosen memunculkan kuis-kuis semacam, gambar apa yang kalian temukan disini, bagaimana cara menghubungkan semua titik dengan hanya 4 garis lurus, dan berapakah jumlah kotak yang ada di gambar tersebut.

saya mulai tertarik. bersama sahabat saya miki dan erna, kami mulai mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. dan wow (lagi), ternyata jawabannya tidak serumit yang kami bayangkan. jawaban-jawaban yang simple, bodoh, kocak, seenaknya, cenderung berubah menjadi hal yang baik, betul, benar, dan kreatif.

yeah. berpikir kreatif. kuliah ini menyenangkan. kami, sebagaimana seharusnya calon arsitek besar harus berpikir, dituntun ( ingat, bukan dituntut :D ) untuk menjadi seorang pribadi yang kreatif. yang tidak melihat satu masalah dari satu sisi. melainkan berbagai aspek. berbagai sisi. out of the box kalau orang-orang keren di luar sana bilang.

dan apa yang saya dapat dari kuliah hari itu adalah: kreatif tidak harus super keren, super jenius, super hebat, super yang banyak-banyak lainnya, melainkan bagaimana kamu mengubah sesuatu yang tadinya disingkirkan, diacuhkan, dan dibuang menjadi sesuatu yang layak untuk diperhatikan, dipuja, dan memiliki nilai yang jauh lebih tinggi.

well, mungkin kalian yang membaca akan bilang: yaaah, kalau kamu sudah wajar, wajib, dan harus jadi kreatif, kamu kan calon designer?!

tidak, kita menjadi kreatif bukan untuk orang lain. tapi untuk diri sendiri. untuk membuat sebuah masalah yang dengan ramahnya datang ke hidup kita menjadi sebuah pelajaran berarti karena kita bisa menggesernya sedikit dari titik stress-berkepanjangan-dan-masalah-tak-terpecahkan ke sisi di seberangnya yaitu titik ya-terimakasih-saya-sudah-belajar-kreatif-jadi-masalah-ini-tidak-perlu-diambil-pusing-karena-saya-bisa-melihat-persoalan-ini-dari-sisi-yang-lainnya.

ya, tinggal bagaimana kita memilih. menjadi kreatif atau tidak. MAU menjadi kreatif atau tidak. MAU BELAJAR BERPIKIR KREATIF atau tidak :)

jadi kalau kita merasa selama ini sulit memecahkan suatu masalah, mungkin karena kita kurang kreatif, betul? tapi jangan khawatir, itu bukan suatu masalah besar, sekali lagi tinggal kita yang memutuskan mau menjadi kreatif atau tidak. percayalah, Tuhan pun pernah merasa tidak kreatif dan kemudian dia bisa mengatasi hal itu.

tidak percaya?

lihat saja Marcel dan Mischa Chandrawinata. keduanya kembar, Tuhan mungkin sedang merasa tidak terlalu kreatif sehingga Dia menciptakan anak kembar. tapi percayalah, Tuhan pun berusaha. dia balikkan semua ketidak-kreatifan itu menjadi sebuah mahakarya dengan semangat-Nya untuk menjadi kreatif.

yeaaah, they are gorgeous and handsome, rite? haha!

be creative people! :))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun