Mohon tunggu...
Allya Norratimah
Allya Norratimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi plus mahasantri diuniversitas Islam Negeri Mataram

Mahasiswa pendidikan bahasa arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pudarnya Akhlak Penuntut Ilmu

17 Oktober 2022   15:39 Diperbarui: 17 Oktober 2022   15:42 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengetahui pentingnya ilmu pendidikan


Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan.Ya,kalimat tersebut merupakan hal yang lumrah kita dengar.Namun sedikit dari kita menyadari akan pentingnya ilmu dalam aspek-aspek kehidupan.Memang benar adanya kehidupan kita tidak bisa luput dari pendidikan karena setiap aspek dalam kehidupan kita memiliki ilmu tersendiri.Seseorang mungkin merasa dalam mengerjakan sesuatu ia sudah benar atau sudah sempurna amalannya,namun nyatanya tidak.Karena suatu amalan yang dikerjakan tidaklah sempurna adanya jika kita tidak menguasai ilmunya.Contoh kecilnya saja saat menggunakan sendal,terdapat banyak ilmu yang terkandung dalamnya mulai dari adab bersandal,hikmahnya,ataupun larangannya.Dalam bersandal tentunya bukan sekedar memasukkan sendal ke kaki namun ada beberapa hal yang perlu kita ketahui seperti tidak boleh memakai sendal sebelah.Mengapa demikian? Agar kaki yang sebelah tidak terdzolimi karena segala sesuatu itu memiliki hak-hak yang harus kita perhatikan termasuk kaki. Nah,dalam bersandalpun memiliki ilmu yang sangat penting yang harus kita ketahui begitu pula dalam aspek-aspek kehidupan lain yang lebih besar tentunya memiliki ilmu tersendiri yang penting adanya untuk kita ketahui.Oleh karena itu,pendidikan dalam kehidupan merupakan suatu hal yang penting adanya.Kedua hal tersebut merupakan hal yang sangat berkaitan satu sama lain.Karena suatu amalan tanpa ilmu bagaikan pohon yang tak berbuah yaitu sia-sia adanya karena tidak sempurna amalannya.Maka dari itu penting bagi kita untuk berpendidikan setinggi-tingginya dan mengamalkan ilmu yang kita dapat dalam keseharian kita.


Menanamkan akhlak pada diri penuntut ilmu

 


 Tuan guru saya pernah berkata "Al Adabu Aula Min Al 'Ilmi" bahwasannya adab itu lebih tinggi kedudukannya dari pada ilmu.Jadi,hendaknya bagi kita untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya namun tetap menempatkan adab atau akhlak dalam diri diatas ilmu.Karena sia-sia adanya ilmu yang banyak tapi tidak berpendidikan.Pendidikan mesti memiliki tujuan yang baik bagi para peserta didik atau penuntut ilmu.Tujuan utama pendidikan yaitu mengembangkan potensi akal dan juga berupaya untuk membentuk moral atau etika dalam diri pelajar.Pembentukan etika merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari dunia pendidikan. (Selo & Mutari, 2018).Tak dapat dipungkiri,Zaman sekarang memang banyak orang yang berpendidikan tinggi namun minim akan akhlak sebagai penuntut ilmu.Alhasil banyak orang-orang sukses berpendidikan namun masih berakhlak rendah.Seperti seorang pejabat negara yang korupsi,tidak adil,ataupun memakan hak rakyat.Hal-hal itu terjadi bukan karena mereka kahilangan ilmu namun mereka kehilangan akhlak atau adab sehingga ilmu yang mereka miliki tidak berguna.Sebagai penuntut ilmu ada beberapa ada yang perlu kita perhatikan,Diantaranya :

Tidak menyombongkan diri yaitu setinggi apapun pendidikan kita atau sebanyak apapun ilmu kita tidak boleh ada rasa sombong pada diri karena diatas langit pasti ada langit yaitu pasti ada orang yang memiliki ilmu yang lebih dari kita artinya tidak ada kata habis dalam menuntut ilmu,

Kemudian mengamalkan ilmu yang didapat yaitu hendaknya kita mengamalkan segala ilmu yang kita milii dalam kehidupan sehari-hari agar ilmu yang dimilik tidak hilang termakan waktu,

Kemudian memuraja'ahkan serta mengajarkan ilmu yang yang didapat agar ilmu yang dimiliki itu menetap dan tidak sia-sia.

Harus juga bagi penuntut ilmu yakni berakhlak terhadap gurunya yakni kita sebagai penuntut ilmu harus memuliakan guru.Seperti orang-orang terdahulu yang sangat memuliakan gurunya sampai mereka rela menjadi budak bagi orang yang mengajarkan mereka walaupun satu huruf. (Zarnujiy)

Namun,nilai akhlak terhadap guru atau adab-adab menuntut ilmu sudah mulai memudar dalam diri kita sebagai penuntut ilmu.Sangatlah jauh akhlak kitSehingga inilah yang memicu ketidak berkahan ilmu yang kita dapat dan masih banyak dari penuntut ilmu berakhlak seolah-olah tidak berilmu.Seperti yang biasa kita temukan pelajar zaman sekarang banyak yang membantah guru,bahkan sampai berkelahi dengan guru.Ini bukti minimnya akhlak kita sebagai penuntut ilmu.Kyai haji Hasyim Asy 'Ari mengatakan salah satu indikator untuk mencapai keberhasilan pendidikan adalah dengan memperhatikan akhlak sebagai penuntut ilmu.Beliau akhlak bagi penuntut ilmu menjadi 3 bagian yaitu akhlak penuntut ilmu terhadap dirinya,akhlak murid terhadap guru dan akhlak murid dalam belajar terutama terhadap ilmunya. (Handayani, Abdussalam , & Supriadi, 2021).

Jadi,sebagai penuntut ilmu hendaklah memperhatikan akhlak-akhlak tersebut guna mendapat ilmu serta keberkahannya.Kebanyakan dari penuntut ilmu mengabaikan akhlak-akhlak dalam belajar sehingga tidak mencermikan aura seorang penuntut ilmu.

Saya pribadi menulis butiran-butiran paragraf ini karena saya melihat akan pudarnya akhlak penuntut ilmu zaman sekarang dalam menempuh pendidikannya. Ingatlah ilmu tanpa akhlak bagaikan langit tanpa bintang.Indah memang namun tak sempurna keindahannya.Inti dari pendidikan bukanlah ilmu semata namun akhlak juga akhlak yang memperindahnya.

Jadi orang berpendidikan sebenarnya itu apa sih ?

Hakikat orang yang berpendidikan itu adalah orang yang berpendidikan tinggi,tidak bosan menuntut ilmu,mengamalkan ilmu-ilmunya dalam kesehariannya,serta berakhlakul karimah.Sehingga sangat beda karismatik orang yang berilmu dan dihiasi akhlak yang baik.Sungguh orang yang berilmu serta berakhlak memiliki derajat yang lebih dihadapan Allah SWT. Dan dihadapan manusia pula pasti menjadi orang yang terhormat dan bermartaba











DAFTAR PUSTAKA


Handayani, N. S., Abdussalam , A., & Supriadi, U. (2021). Akhlak peserta didik dalam menuntut ilmu: sebuah pemikiran reflektif KH.Hasyim Asy'ari dalam pendidikan islam. jurnal pendidikan agama islam al-thariqoh, 1.

Selo, A., & Mutari, H. (2018). A Review Of A Mawardy's Moral Education Philosophy. Adab Ak Nafs, p. 553.

Zarnujiy, A. (n.d.). Ta'limul muta'allim. surabaya: Daarul 'ulum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun