Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik

Independen Itu Identik dengan Deparpolisasi

18 Maret 2016   04:59 Diperbarui: 18 Maret 2016   08:06 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="MediaBuzz.co.id"][/caption] Frasa deparpolisasi yang bermakna tidak percaya dengan parpol alias menggembosi parpol menjadi isu terhangat dalam minggu2 terakhir ini setelah Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada tanggal 7 Maret 2016, mendeklarasikan diri untuk ikut Pilgub DKI 2017, melalui Jalur Independen. Ahok dengan cerdas telah membuat keputusan ini karena PDIP tidak kunjung memberikan kepastian sinyal positif untuk mendukung Ahok-Jarot di Pilgub 2017 nanti.

Politisi PDIP menyatakan bahwa pilihan Ahok bermakna deparpolisasi kehidupan bernegara.  Mereka sedang sesat pikir dengan menuding bahwa jalur independen adalah upaya meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepada daerah, yang sangat berbahaya bagi eksistensi partai dan harus dilawan. Padahal pilihan jalur independen ini dilindungi oleh Undang2 No 1/2015, tentang Pilkada, sehingga baik jalur parpol maupun jalur independen keduanya sama2 berhak maju dalam pilkada yang dijamin oleh Undang2 yang berlaku.

Dengan majunya calon2 lewat jalur independen ini, seharusnya parpol melakukan introspeksi dan menjadi sebuah tantangan yang membuat parpol terpacu untuk memperbaiki kinerja dengan melakukan perbaikan sejak perekrutan kader hingga ketika mengusung kader mereka ke parlemen dan posisi jabatan publik dengan kader2 yang berintegritas dan bersih alias steril dari aroma KKN sekecil apapun, sehingga kepercayaan publik akan tumbuh dengan sendirinya. Tantangan ini harus dijawab dengan segera oleh Parpol2, mengingat fakta banyaknya para anggota Dewan dan para pejabat publik yang berasal dari Parpol yang tertangkap tangan KPK dan terbukti melakukan korupsi.  Bahkan banyak survei yang mengindikasikan bahwa Parpol disebut sebagai lembaga terkorup di negeri ini.

Keberanian Ahok dengan mengambil resiko jalur independen di Pilkada 2017 ini, sejatinya bukan untuk kepentingan politik Ahok semata, tetapi bisa dimaknai sebagai peluang bagi warga yang tidak lagi percaya kepada partai, tetapi  masih percaya kepada sistem demokrasi yang berlaku, untuk membuat sejarah baru di negeri ini.

Pilihan Ahok ini pun menyiratkan kepercayaan Ahok kepada anak2 muda pendukungnya di Teman Ahok, karena kepercayaan warga ini adalah amanat dan pengharggaan tertinggi yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik serta penuh amanah.

Akhirnya penulis masih percaya, bahwa aksi menjegal Ahok melalui rencana perubahan Undang2 no 1/2015 tentang Pilkada yang sedang diupayakan oleh Parpol di DPR RI, tidak akan bertaji dan majal, serta akan ditolak oleh rakyat dan bahkan oleh Pemerintahan Jokowi-JK sekalipun.  Semoga!

Sumber 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun