Â
Gambar : Tempo.co
Â
Pilkada DKI baru akan dilaksanakan di tahun 2017 nanti, namun nama2 para politisi, pengusaha dan pejabat yang berminat untuk menjadi Gubernur DKI terus bergulir dengan gencarnya. Misalnya Haji Lulung/PPP , Moch Taufik/Gerindra, Boy Sadikin/PDIP dari kubu politisi, Sandiaga Uno dan Adyaksa Dault dari kubu pengusaha dan Ridwan Kamil/Walkot Bandung dan Risma/Walkot Surabaya dari kubu birokrat yang akan diusung oleh partainya masing untuk maju dan berhadapan dengan Gubernur enkumben Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Â
Dari pengamatan yang ada, kelihatan ada kesepakatan senyap khususnya dari para politisi untuk beramai-ramai mengeroyok Ahok, dengan tujuan untuk melengserkan nya dari posisi Gubernur, karena semua kebijakan yang dibuat nya dinilai telah mengunci mati peluang para politisi untuk mendapatkan gizi ekstra dari proyek2 seksi di DKI, baik untuk kepentingan partainya maupun diri mereka sendiri.
Nama calon penantang Ahok, belakangan bertambah satu yang datangnya dari Partai Gerindra, yang akan memasang kader terbaiknya yang sedang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI yakni Fadli Zon untuk disiapkan menghadapi Ahok di Pilkada 2017 nanti.
Terlepas dari kinerja DPR RI periode 2014-2019 yang menghasilkan prestasi nihil di bidang legislasi dimana tanpa satu pun undang2 dibuat dalam 1 tahun pertama masa kerjanya, aksi individu Fadli, cukup fenomenal yang tampak ketika Fadli menghadiri kampanye Capres Amerika Donald Trump dari Partai Republik yang konon adalah capres terkuat.Â
Gambar : Kaskus.co.id
Dalam kesempatan itu beredar foto selfie Fadli dengan pendukung Trump yang menunjukkan kehebatan seorang Fadli, karena tidak sembarang orang bisa berselfie ria seperti itu. Tentu saja aksi fenomenal ini layak diapresiasi, dan bisa menjadi parameter sahih, bahwa Fadli adalah seorang pelobi handal, yang sangat diperlukan bagi seorang Gubernur DKI yang diharapkan bisa menarik investor2 asing khususnya dari Amrik (paling tidak Trump) untuk menanamkan modalnya di proyek2 milik DKI ini.
Dengan majunya Fadli dengan berderet prestasi fenomenal seperti tersebut diatas, bisa  merupakan senjata pamungkas Gerindra untuk mengakhiri karir Ahok di DKI sebagai Gubernur, dan sekaligus mengusung kader terbaiknya untuk menempati posisi Gubernur DKI, sebagai batu loncatan untuk kemudian diorbitkan untuk menjadi Calon Presiden di 2019, nanti mengikuti jejak pendahulunya Joko Widodo alias Jokowi.
Kita lihat nanti apakah ambisi Gerindra ini bisa menjadi kenyataan atau hanya sekedar eskpresi atau ilusi keputus asaan semata.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H