Gambar : Kompasiana.com/Laura Irawati
Disekitar tahun 1975an, mungkin kita pernah nonton film serial di TVRI dengan judul “Little House on the Prairi” yang di sutradarai oleh Michael Landon dkk, memerankan tokoh sentral gadis kecil bernama Laura Ingalls Gilbert yang diperankan dengan sangat apik oleh Melissa Gilbert. Film in terinspirasi oleh Buku Serial Little House, seri terbaik Laura Ingalls Wilder’s. Film itu sendiri berkisah tentang drama kehidupan sebuah keluarga petani sederhana di Walnut Grove, Minnesota di tahun 1870 dan 1880, namun pesan2 yang disampaikan ternyata serasa masih hangat berlaku dimasa kini. Dari film tersebut banyak pelajaran yang bisa kita petik antara lain : kesederhanaan, kejujuran, kerja keras, integritas dan hal2 positif lainnya.
Peran Laura yang dominan di film tersebut menginspirasi Raksin, David/Mercer, Johnny untuk menulis sebuah lagu dengan judul sama yakni Laura yang liriknya sbb :
Laura is the face in the misty light
Footsteps that you hear down the hall
The laugh that floats on a summer night
That you can never quite recall
And you see Laura on a train that is passing through
Those eyes how familiar they seem
She gave your very first kiss to you
That was Laura but she's only a dream
She gave your very first kiss to you
That was Laura but she's only a dream
Lagu Laura ini dipopulerkan oleh Frank Sinatra, yang sayangnya sejak versi kompasiana Betha, belum di ketemukan cara upload videonya, namun bisa di lihat di sini : www.youtube.com/watch?v=7uXPeBRt1fM
Ditengah gemuruhnya dunia media di kampung Kompasiana dengan terjadinya perang fiksi merindu Desol-Pebriano, pada tanggal 21 Agustus 2015, diam2 telah hadir seorang sosok yang kebetulan mempunyai kesamaan nama dengan tokoh sentral di film serial tersebut yaitu sosok Laura Irawati. Dari profilenya berupa sebuah foto wanita cantik berwajah ceria, Ibu dari empat orang putra dan putri, menggambarkan sosok wanita sholihah, cerdas, terbuka dan mengalirkan aura keceriaan yang positif kepada lingkungan disekitarnya, dan cepat atau lambat akan dirasakan oleh para penghuni kampung kompasiana ini.
Laura, yang meskipun new babe tetapi tulisannya sudah langsung menarik perhatian penghuni lama yang tercermin dalam bentuk jumlah hit, komen dan votenya. Tulisan pertama Laura dengan judul “Pelabuhan Warnasari Kubangsari Nenek Moyangku” dihit 48, komen 0 dan vote 6. Sekedar pembanding, diawal saya menulis di Kompasiana, hampa penulis, komen apalagi vote. Kemudian ditulisan keempat dengan judul "Presiden Kita bukan kodok loh, Bib...", mendapat 794 hit, 11 komen dan 7 vote. padahal saya sendiri baru tulisan yang ke 104 baru bisa seperti prestasi mba Laura tersebut. Yang saya ingat beberapa teman yang suka ber balas komen pada saat itu a.l : Mba Mike, Mba Kiara, Mas Hendrik, Mba Avy.
Dari beberapa tulisan berikutnya, perlahan dan pasti saya percaya dan berkeyakinan bahwa Laura akan menjadi Primadona baru dengan warna tulisan yang khas, di kampung Kompasiana, yang akan sama2 membuat semakin meriah bloger keroyokokan ini dengan tulisan2nya bersama para wanita lainnya seperti Mba Mike, Ifani, Indira, Desol, Dewi P, Mba Avy, Fitri M, Fidia, Biyanca, Gaganawati, Weedy, Hanna, Muthiah dan mba Vita dll.
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H