Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Money

Sri Mulyani : Tingkatkan ekonomi hijau berbasis lingkungan

11 Juni 2015   02:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Gambar : Tempo.co

 

Dalam acara Pembukaan Konferensi Indonesia Green Infrastructure Summit di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, 9 Juni 2015, Sri Mulyani Indrawati (SMI), Direktur Pelaksana Bank Dunia, menjelaskan bahwa ekonomi yang dicapai dengan mengorbankan lingkungan akan berdampak buruk dan tidak semua pihak, terutama masyarakat miskin, mendapatkan manfaat dari keberhasilan ekonomi tersebut. “Bila kita terus bertahan dengan cara lama, manfaat pertumbuhan ekonomi akan berkurang karena sumber daya alam akan habis dengan cepat dan kita akan lebih rentan menghadapi perubahan iklim atau resiko kesehatan”, ujar SMI.

“Mengupayakan infrastruktur hijau pada hari ini dapat memberikan manfaat dalam beberapa dekade kedepan, bahkan negara2 berkembang bisa lebih dahulu mencapai pertumbuhgan hijau”, imbuh SMI.

Untuk itu, Indonesia bisa belajar dari Cina yang telah mengadopsi kebijakan ramah lingkungan dan mampu mengubah kegiatan ekonominya dengan lebih mengutamakan inovasi dan produksi yang mempunyai nilai tambah tinggi.

Untuk itu diperlukan langkah2 sbb :

  1. Berupaya mewujudkan agar pertumbuhan ekonomi lebih ramah lingkungan dan inklusif dengan pemanfaatan produksi energi yang bersih dan penggunaannya efisien dalam mengurangi kemiskinan.
  2. Pembangkit energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi harus segera dimaksimalkan. Dengan modal 40% potensi energi panas bumi, yang bila dikelola dengan baik akan membantu target melipat gandakan energi terbarukan untuk pembangkit.
  3. Pertumbuhan ekonomi “hijau” dapat diwujudkan melalui pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab yang selama ini masih dikelola dengan biaya tinggi, menimbulkan polusi dan menyebabkan kerugian ekonomi.
  4. Meskipun ada kerusakan hutan tropis, konvensi lahan gambut dan pertambangan semakin memburuk dan deskruktif, namun ada peluang untuk mengembangkan peluang pengelolaan sumber daya yang cerdas dan kelanjutan di sektor perikanan.
  5. Perbaikan tata kelola sektor perikanan dan berinvestasi pada bidang transportasi maritim dan infrastruktur perdagangan dalam skala besar yang dapat melipat gandakan produksi di tahun 2019.
  6. Tata kelola pemerintahan yang baik dan kepemimpinan yang berani untuk melakukan pembaruan agar kemiskinan berakhir secara berkelanjutan.
  7. Mengubah sistem pengambilan keputusan lebih transparan dan inklusif, terutama tentang alokasi penggunaan sumber daya serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negative pembangunan yang mencemarkan.

Pengelolaan ekonomi biru yang baik dapat mendukung ketahanan pangan dan berkelanjutan parawisata. Namun, masih terjadi kerusakan akibat penangkapan ikan berlebihan dan pembuangan limbah yang memperburuk kemiskinan dan ketahanan pangan secara global.

Pada akhirnya, SMI berkesimpulan bahwa Pengembangan ekonomi berbasis lingkungan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif untuk mengatasi kesenjangan.

 

Sumber :

Tempo

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun