Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jonru for President 2019

4 Desember 2014   10:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:05 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Gambar:FB/Anti Jonru)

Jonru adalah sosok fenomenal yang dengan modal sekedar membuat sensasi berupa fitnah suka2 dewek tanpa didukung data yang sahih dengan menjelek2 an Jokowi dan para pembantunya, via Medsos Twitter dan Facebook telah menjadi orang yang terpopuler di tahun 2014 ini. Sehingga ada seorang netizenyang menjadikan jonru menjadi kata kerja baru bahasa Indonesia yang berarti memfitnah atau menjelek2 an orang lain.

Umumnya seseorang atau pun suatu unit binsis jika ingin menjadi popular dan dikenal masyarakat bisa menggunakan berbagai jurus promosi dan marketing yang canggih dan tentunya harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit.

Hebatnya Jonru, dengan modal dengkulnya mampu meraih Target Audience Rating Points (TARP) tinggi dengan biaya rendah. News Index Level (NIL) maupun Publicity Index Level (PIL) nya juga tinggi, dan ini hal yang sangat sulit dilakukan individu maupun organisasi bisnis lainnya yang diperoleh dalam waktu relatif singkat, dan popularitas seperti ini bisa saja menjadi potensi untuk mendorong Jonru sebagai Capres 2019.

Dari Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats analysis yang sederhana bisa kita lihat sejauh mana peluang Jonru untuk menjadi Capres 2019 nanti.

Strengths

Kekuatan Jonru yang utama, sesuai dengan kata kerja jonru adalah memposting/mengupdate status di medsos yang bisa mengundang pembaca memberikan komen, copas dan kutip postingannya dan menjadikannya terkenal

Weaknesses

Kelemahan Jonru, adalah dia bukan seorang Presiden Partai apapun dan juga bukan pemilik televisi berita, sehingga peluang untuk mendapatkan elektibilitas yang memadai bisa dibilang nol besar.

Opportunities

Peluang Jonru, terbuka karena dimungkinkan dan dijamin oleh konstitusi yang dianut di negeri ini.

Threats

Ancaman bagi Jonru adalah hukum alam yang senantiasa berlangsung bahwa niat buruk dengan aksi negatif akan menghasilkan produk yang jelek dan negatif pula.

Tentu saja sekedar potensi tidak berarti apapun tanpa didukung oleh persiapan yang matang baik mengenai Visi Misi Program dan memiliki dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi Jonru sebagai Capres 2019 ini.

Total suara sah pilpres 2014 adalah 133 juta suara. Asumsi2019 ada 150 juta suara. Asumsi Acquisition cost per suara Rp. 100.000, maka dibutuhkan dana investasi sebesar Rp. 15 trilyun. Target menang 50% yaitu 75 juta suara, berarti butuh dana Rp. 7.5 trilyun.Acquisition cost ini diperlukan untuk berbagai kepentingan seperti Program pencitraan, sosialisasi, lobi partai pendukung hingga biaya operasional lainnya.

Dana ini bisa diperoleh dengan cara sbb :


  1. Setiap komentar di postingan Jonru, share, re tweet, copas atau mengutip wajib menyumbang Rp. 5.000.Dengan asumsi posting FB Jonru di komen 1 juta orang per hari maka dalam periode 4 tahun akan diperoleh dana sebesar Rp. 7.2 trilyun. Hal ini bisa dilakukan Jonru dengan membuat 10 status setiap hari yang berisi menjonrukan semua aktivitas Presiden Jokowi dan jajarannya. Bahkan kegiatan positif Jokowi pun bisa dijonrukan oleh sang Master Jonru ini.
  2. Setiap bulan dibuat jumpa fans, per selfie dikenakan biaya Rp. 25.000, sehingga diperoleh pendapatan bersih selama 4 tahun Rp. 300 milyar.
  3. Penjualan merchandise, pendatanganan buku dan seminar dapat juga dilakukan, jika target Rp. 7.5 trilyun belum tercapai dengan kedua cara diatas. Hal ini realistis buat seorang Jonru dengan jutaan komentatornya.

Semua hitungan diatas adalah dengan asumsi bahwa Jonru berasal dari Partai Dakwah yang notabene anggota KMP diprediksi mempunyai jumlah pendukung 75 juta di 2019 nanti, dengan 2.86% yaitu 5 juta siap memberikan komentar atas postingan Jonru, maka menjadi sesuatu yang realistis.Semua hitungan dilakukan dengan asumsi 4 tahun, karena di tahun kelima semua dana yang diperoleh akan mulai dibelanjakan.

Setelah masalah dana terpecahkan, langkah berikutnya adalah mengelola citra diri dan meletakkan positioning Jonru dengan tepat untuk meraih hati dan suara rakyat, dengan langkah2 sbb :


  1. Meraup suara pemilih Prabowo yang merupakan captive market. Mayoritas komentar, sharing dan copas atas postingan Jonru di Medsos adalah pendukung Prabowo.Dengan asumsi pendukung KMP berjumlah 75 juta, adalah lebih dari cukup. Dengan melihat postingan Jonru di Twitter dengan profil Jonru berdua Prabowo dengan tulus bersalaman maka dipastikan Prabowo yang seorang negarawan sejati akan legowo untuk mendukung total Jonru sebagai capres.
  2. Anti Cukong. Dengan dana mandiri seperti tersebut diatas, Jonru tidak membutuhkan cukong, atau partai yang nantinya akan menjadikan Jonru sebagai boneka sehingga dengan tingkat kemandirian yang tinggi akan mengangkat rasa pede dan optimisme tinggi untuk meraih mimpi disiang hari yang bolong. Dengan demikian dalam penyusunan kabinet akan sangat independen tanpa harus terpaksa menerima titipan atau harus membalas budi seperti yang dituduhkan kepada Presiden Jokowi.
  3. Antitesa Jokowi. Dengan fokus mengkritisi Jokowi melalui analisis2 yang cadas membuat Jonru memiliki positioning kuat sebagai pemimpin yang akan melakukan perubahan serius terhadap kebijakan Jokowi. Jonru juga dapat merangkul pendukungkecewaJokowi yang dipercaya akan meningkatkan elektibilitasnya di pilpres nanti.


14176062531883027737
14176062531883027737

(Gambar:Blogspot.com)

Dengan skenario seperti itu, maka bisa dipastikan bahwa Jonru akan menjadi lawan yang seimbang bagi Presiden Enkumben Jokowi untuk bersaing secara fair di 2019 ini.Satu2 nya sandungan bagi Jonru adalah Takdir Ilahi melalui “Suara Rakyat Suara Tuhan” yang memiih calon lain selain Jonru. Salam jonru!

Referensi :

Mojok

Islam Toleran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun