Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menteri Jonan Damprat Direktur Air Asia

3 Januari 2015   12:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:54 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar : Suaranews

Pasca  jatuhnya QZ8501 yang kepastian penyebabnya masih belum terungkap, Air Asia didera oleh beberapa masalah alias pelanggaran lain yaitu terungkapnya pilot Air Asia yang menggunakan Narkoba, Pesawat terbang tanpa informasi Perkiraan Cuaca terkini dan belakangan adanya pelanggaran terbang diluar hari yang sudah disetujui oleh otoritas penerbangan komersil Indonesia.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan,ketika  melakukan sidak di kantor operasional sejumlah maskapai di bandara Soeta, 2 Januari 2014, telah  menemukan kejanggalan lain yang dilakukan Air Asia yaitu tidak menggelar briefing langsung bagi pilot tentang informasi cuaca penerbangan, dimana Air Asia hanya mengunduh dokumen informasi tersebut.

Setibanya di kantor operasional Air Asia, Jonan mengamati dengan seksama persiapan pilot sebelum membawa pesawat terbang, dan bagaimana para pilot mendapat informasi cuaca terkini penerbangan. Ternyata para pilot Air Asia tak selalu mendapat briefing langsung dari Flight Opration Officer (FOO), tetapi mereka hanya mengunduh informasi cuaca dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG).

Ketika ditanya oleh Jonan, Direktur Air Asia menjawab : “Itu sudah berlaku secara internasional dengan mengambil info cuaca secara fisik dari BMKG itu secara tradisional.”.  “Kalo itu cara tradisional, mengapa anda masih ambil laporan cuaca BMKG jam tujuh setelah pesawat anda terbang, setelah pesawat hilang kontak dan bukan sebelum pesawat lepas landas, tanya Jonan.”

Direktur itu pun menjawab singkat. “Itu karena tradisional saja Pak’”, katanya. Dan mendengar jawaban tersebut Jonan langsung emosi dan mendamprat sang Direktur :” Kalau ada aturan, anda harus patuh, jangan coba-coba melawan, bisa saya cabut izin anda”, ujar Jonan. “Siap Pak, kami siap mengikuti semua regulasi dari Bapak”, balas si Direktur.

Ternyata, setelah mengecek kepada para pilot, mereka lebih suka di briefing langsung ketimbang hanya mengambil info dari situs BMKG.

Atas, pelanggaran2 itu semua, akhirnya otoritas penerbangan komersil Indonesia membekukan untuk sementara Penerbangan Air Asia Surabaya Singapura, sampai dengan penyelidikan lebih lanjut tuntas.

Sumber :

Tempo

Bisnis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun