Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Langkah Cerdik Jokowi untuk Calon Kapolri

14 Januari 2015   12:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:11 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14211880921898191807

[caption id="attachment_390637" align="aligncenter" width="323" caption="Gambar : FB/Relawan Jokowi Presiden"][/caption]

Munculnya nama Komjen Budi Gunawan (BG), mantan Ajudan Presiden Megawati yang sangat santer disebut memiliki rekening gendut hasil korupsi menjadi calon tunggal Kapolri yang diajukan oleh Presiden Jokowi kepada DPR RI untuk dilakukan fit and proper test telah mendapatkan reaksi keras masyarakat yang pada umumnya menyatakan penolakan. Penolakan ini datang tidak hanya dari pegiat antikorupsi seperti ICW, namun juga dari kubu koalisi KMP dan para netizen yang tidak bisa menerima alasan di balik pencalonan tersebut yang terkesan seolah-olah Presiden Jokowi tidak melibatkan KPK dan PPATK untuk melakukan rekam jejak korupsi BG dan juga terkesan kepatuhan buta seorang Presiden Jokowi kepada sang “King Maker” Megawati dan membuat Presiden Jokowi tampak oon bingits di mata masyarakat.

Namun demikian, kita tidak boleh mengesampingkan sosok Presiden Jokowi dengan integritasnya yang tinggi dan terbukti sangat antikorupsi secara konsisten, dan inilah langkah cerdik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi:

1.Pada hari yang sama tanggal 9 Januari 2015, setelah menerima rekomendasi Kompolnas, langsung membuat surat usulan calon tunggal Kapolri yaitu Komjen Budi Gunawan, kepada DPR RI untuk melakukan fit and proper test.

Tindakan ini sengaja dilakukan oleh Presiden Jokowi, karena tidak mau melawan kehendak sang “King Maker” Megawati yang telah mengusungnya untuk menjadi Presiden RI ketujuh. Dengan perhitungan yang matang, maka kemungkinan diterima calon tunggal ini sangatlah tipis jika melihat peta kekuatan kubu KIH di DPR. Belum lagi akan kencangnya berhembus angin menentang pencalonan tunggal ini dari pegiat antikorupsi dan masyarakat umum. Dengan demikian Presiden Jokowi terkesan tidak pernah menolak keinginan Megawati, tetapi membiarkan otoritas terkait yang beliau yakini akan melakukan penolakan terhadap pencalonan tunggal ini.

2.Presiden Jokowi, dengan sengaja tidak melibatkan KPK dan PPATK untuk menelisik rekam jejak BG, karena dengan data yang beliau miliki sangat yakin bahwa bukti BG sebagai tersangka korupsi adalah sangat kuat dan tinggal menunggu waktu saja. Dengan tindakan ini Presiden Jokowi sedang menguji dan menantang nyali KPK dan PPATK untuk dengan segera melakukan aksinya sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing-masing institusi tersebut.

Terbukti, aksi ini sangat efektif, dengan diumumkannya status BG sebagai tersangka korupsi oleh KPK tertanggal 13 Januari 2015 yang sangat mengejutkan semua pihak dan tentunya tidak mengejutkan bagi Presiden Jokowi, karena skenario yang dibuatnya telah berjalan dengan sempurna.

Menurut jadwal, DPR RI baru akan mengadakan fit and proper test Calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi pada tanggal 14 Januari hari ini.  Namun dengan telah ditetapkannya BG sebagai tersangka oleh KPK, DPR RI tidak punya pilihan lain selain harus menolak pencalonan tunggal BG ini. Jika ini tidak dilakukan, maka dipastikan DPR RI akan diserang dari segala penjuru sebagai oknum-oknum pecinta dan sekaligus pelindung koruptor.

Dengan demikian, kita telah menyaksikan betapa cerdiknya sosok Presiden Jokowi dalam memainkan bola panas calon Kapolri dengan memberikan kesempatan kepada para pihak yang terkait dengan isu ini untuk juga menjadi seorang “Hero”.  Bravo Presiden Jokowi!

Sumber :

Wordpress

Tempo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun