Gambar : Silontong.com
Pasca manuver Presiden Jokowi yang menemui Ketua Umum Gerindra di Istana Bogor 29 Januari 2015, KIH dengan sigap meresponnya dengan mengadakan rapat rahasia di kediaman Megawati di Kebagusan tanggal 30 Januari malam yang dihadiri oleh para ketua partai Koalisi Indonesia Hebat, antara lain : Ketum Hanura, Wiranto, Ketua PPP Muktamar Surabaya Romahurmuziy, Plt Ketua Frkasi PDIP Olly Dondokambey, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella.
Maksud dari pertemuan tersebut tiada lain sebagai respon atas manuver Presiden Jokowi yang mengadakan pertemuan empat mata dengan Ketum Gerindra di Istana Bogor, sehari sebelumnya yang menelurkan dukungan KMP terhadap kebijakan2 pemerintahan Presiden Jokowi, termasuk isu Komjen Budi Gunawan (BG) calon tunggal Kapolri. Hal ini menyiratkan bahwa KIH terpana dengan langkah ajaib Presiden Jokowi yang mencari dukungan KMP dan sudah mendapatkannya diluar perkiraan para petinggi KIH sebelumnya.
Saat ini KMP sudah siap pasang badan jika Presiden Jokowi tidak melantik BG sebagai Kapolri, ketika PDIP sebagai partai pengusung Presiden justru sangat ngotot menekan Presiden agar melantik BG dan hal ini menimbulkan isu liar bahwa Jokowi pun bisa saja berpindah ke KMP.
Setelah rapat KIH selesai, Sekjen Nadsem menjelaskan bahwa, rapat tersebut merupakan rapat rutin bulanan KIH untuk membahas strategi2 yang akan dilakukan, tentang proses APBN P yang dikaitkan dengan Nawacita sesuai dengan janji kampanye KIH. Khususnya tentang nasib BG yang sedang mengambang ini, KIH menyerahkan sepenuhnya kepada apapun keputusan Presiden Jokowi.
Dengan demikian, langkah ajaib Presiden Jokowi dengan menggandeng KMP telah membuat panik KIH, dan akhirnya sang “King Maker” Megawati pun menyerah terhadap apapun Keputusan Presiden Jokowi.
Sumber :